
Rivalitas “Menghiasi” Hingga ke Sudut Jalanan
Dilaporkan L’equipe pada 21 Agustus lalu, 50 penggemar garis keras Marseille melakukan sweeping kepada fans PSG yang sedang menonton semifinal Liga Champions antara PSG melawan RB Leipzig. Bentuk sweeping yang dilakukan adalah mencabut saluran televisi serta mengancam para penggemar PSG. Dalam bentrokan tersebut, terjadi beberapa adegan kekerasan dan 1 orang pria diamankan ke kantor polisi setempat. Kejadian tersebut terjadi di pusat kota Marseille, Perancis.
Hal tersebut ditanggapi oleh pihak yang berwenang. Sebelum pertandingan melawan RB Leipzig, ada larangan untuk menggunakan baju, seragam, atribut, banner atau semacamnya yang menampilkan dukungan kepada PSG atau berkaitan dengan PSG. Pihak kepolisian Marseille mengeluarkan larangan tersebut mencegah potensi keributan di kota tersebut.
Walaupun pada akhirnya, pihak kepolisian setempat membatalkan keputusan tersebut karena terjadi banyak kesalahpahaman.
Professor Paul Cassia dari University of the Sorbonne berkata kepada RMC bahwa tindakan kepolisian tersebut ‘tentu saja illegal’. “Resiko dari penyerangan tidak diperlihatkan,” katanya. “Ukuran yang digunakan tidak proporsional. Selasa malam, 250 suporter PSG berkumpul di Marseille. Dua dari mereka diserang karena baju yang mereka kenakan. Peran dari polisi adalah mendamaikan dan memastikan kebebasan dari setiap orang.”
Bintang Perancis Mencemooh Kekalahan Sang Rival
Dimitri Payet baru-baru ini membuat heboh jagat dunia maya berkat cuitannya di Twitter. Gelandang serang asal Perancis ini bahagia melihat rival besar klubnya gagal di kompetisi terbesar sejagat benua biru. PSG kalah dalam pertandingan bertensi tinggi dalam final Liga Champions 2019-2020, dengan skor akhir 1-0.
Bintang Marseille ini tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya di sosial media setelah Paris Saint-Germain dikalahkan Bayern Munich dengan skor 1-0 pada final Liga Champions di Minggu (23/08) malam.
Setelah pertandingan semalam, Dimitri Payet langsung mengunggah cuitan berupa GIF. Dalam GIF tersebut, tampak sebuah seragam PSG dengan satu bintang di atas lambing klub, sebelum akhirnya ternyata bintang tersebut datang dari logo klub Marseille. Untuk diketahui, arti dari bintang tersebut adalah bahwa mereka pernah memenangkan Liga Champions Eropa.
Beberapa video yang berisikan para penggemar Marseille merayakan kekalahan PSG sudah viral di media sosial. Ratusan penggemar berlarian, bernyanyi, berminum-minum, berpesta serta menyalakan flare guna merayakan kegagalan PSG. Dengan gelontoran uang yang sangat banyak dari PSG, para fans Marseille masih bisa jumawa sebab hanya Marseille satu-satunya klub asal Marseille yang pernah memenangkan ‘si kuping besar’.
Sejarah Tim Menunjukan Kehebatan Marseille
Klub asal ibukota Perancis ini kembali meneruskan tren klub debutan di final Liga Champions yang selalu kalah. Klub debutan finalis Liga Champions yang terakhir juara adalah Borussia Dortmund di tahun 1997 yang mengalahkan Juventus dengan skor 3-1. Yang membuat tambah miris adalah pencetak gol pertandingan tadi malam adalah Kingsley Coman yang bukan lain adalah produk asli akademi PSG itu sendiri.
Musuh bebuyutan PSG, Marseille adalah satu-satunya klub yang pernah menjuarai Liga Champions untuk pria. Di tahun 1993, Les Phocéens menjuarai kompetisi tersebut dengan mengalahkan Milan 1-0 dengan Basile Boli menjadi pencetak gol semata wayang.
Kembali ke Dimitri Payet, ia menegaskan bahwa Marseille adalah tim terbesar di Perancis dan PSG tidak mempunyai tingkat kebersamaan yang sama.
“Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa saya bermain untuk klub terbesar di Perancis”, kata Payet pada tahun 2018. “Dan selanjutnya, bahwa kami adalah sebuah tim. Kami sudah memahami bahwa bermain sebagai tim itu lebih penting ketimbang memiliki beberapa pemain yang egois.”
Walaupun PSG gagal di Liga Champions musim ini, tapi mereka masih menjuarai Ligue 1 Perancis. Les Parisiens berada 8 poin di atas Marseille di peringkat kedua Ligue 1 yang tidak diselesaikan kompetisinya.
Payet tentunya akan berharap penampilan luar biasa dia di media sosial ini bisa berdampak kepada penampilannya. Marseille akan bertanding melawan PSG di ajang Ligue 1 musim 2019-2020 pada 13 September 2020.
Marseille seharusnya memulai Ligue 1 melawan St Etienne pada Jumat (21/08) lalu. Namun, pertandingan tersebut dibatalkan karena 4 orang dari Marseille terbukti positif covid-19 ketika dilakukan tes.

Pingback: Neymar dan Kelanjutan Kasus Rasisme yang Menimpa Dirinya
Pingback: Olympique Marseille 1993: Juara UCL, Langsung Degradasi
Pingback: Profil 8 Tim yang Terbuang dari Liga Champions ke Liga Eropa
Pingback: Marseille Bisa Perbesar Peluang Juara Ligue 1