
Keterlibatan Bartomeu dan Mantan Jajaran Direksi Barcelona dalam Skandal Barcagate
Josep Maria Bartomeu dan mantan direktur Barcelona lainnya baru saja ditangkap oleh pihak kepolisian di hari Senin (01/03) lalu terkait skandal Barcagate.
Mereka semua ditahan oleh Mossos d’Esquadra – kepolisian Katalan – yang sudah menggeledah kantor klub Barcelona.
Kami di sini coba menjelaskan apa itu sebetulnya skandal Barcagate dan apa artinya bagi Bartomeu dan para rekan kolega bisnisnya di Barcelona.
Apa itu Barcagate?
Barcagate adalah investigasi yang dimulai setelah ada laporan dari para penggemar Barcelona yang juga whistleblower, disebut Dignitat Blaugrana.
Mereka membuat laporan yang menuduh bahwa Barcelona membayar I3 Ventures untuk melakukan pekerjaan sosial media.
Publikasi yang dilakukan antara 2 pihak ini bekerja untuk meningkatkan citra Bartomeu, merusak citra para pemain dan merusak citra para mantan direktur.
Sederhananya, pihak ketiga tersebut membuat beberapa akun palsu yang biasa kita kenal dengan istilah buzzer di Indonesia.
Buzzer tersebut berkeliaran di tiga media sosial yang besar, yaitu Facebook, Twitter dan Instagram.
Kapan Kasus ini Muncul?
Pada 17 Februari 2020, media Spanyol, Cadena SER mengungkapkan bahwa Barcelona mengontrak I3 Ventures sejak akhir tahun 2017.
Perusahaan yang dimiliki oleh Carlos Ibanez tersebut setidaknya menggunakan 6 akun Facebook berbeda untuk merendahkan tokoh Barcelona yang tidak sejalan dan sepemikiran dengan Bartomeu.
Para pemain seperti Lionel Messi dan Gerard Pique adalah beberapa pemain yang mendapatkan serangan verbal di sosial media oleh pekerjaan kotor ini.
Serangan-serangan yang muncul di media sosial hanya berlandaskan tendensi buruk kepada para figur yang publik Katalan sayangi ini.
Tuduhan Kejahatan Kriminal
Investigasi yudisial lanjutan melihat kemungkinan adanya kasus manajemen buruk, di mana klub membeli pemain dengan harga yang dinaikan di atas harga pasaran.
Selain itu, mereka juga berkemungkinan ada kasus korupsi individual di mana para direktur kemungkinan menerima banyak komisi dari pekerjaan yang tidak patut ini.
Laporan tersebut sudah hakim Alejandra Gil Lima terima, selaku kepolisian dari Katalan.
Pada pengadilan investigasi Barcelona ke-13, menyebutkan bahwa ada tanda-tanda korupsi, di mana klub membayar 6 kali lebih mahal untuk sebuah harga atau jasa.
Bisnis yang Terlibat di Kasus Barcagate
Berdasarkan banyak laporan, Barcelona membayar 1 juta euro atau sekitar Rp 17 miliar per tahun kepada I3 Ventures untuk monitoring sosial media dan promosi sosial media untuk Bartomeu beserta para kroninya.
Menurut dugaan tersebut, pembayaran terjadi menggunakan berbagai invoice yang melewati berbagai departemen dan selalu berjumlah di bawah 200 ribu euro atau sekitar Rp 3,4 M.
Artinya, mereka tidak perlu persetujuan pihak klub untuk melakukan transaksi tersebut.
Belakangan, terkuak bahwa lebih dari 1 perusahaan menerima pembayaran tersebut.
Mereka adalah NSG Social Science Venture SL, Tantra Soft SA, Digital Side SA, Big Data Solutions SA dan Futuric SA.
Semua perusahaan itu memiliki hubungan dengan Carlos Ibanez.
Respon Resmi Barcelona
Saat itu, Barcelona mengeluarkan pernyataan resmi yang menyangkal laporan-laporan tersebut.
Mereka mengaku bahwa I3 Ventures adalah “penyedia layanan untuk klub” dan tidak ada hubungannya dengan akun-akun yang mengunggah kampanye hitam.
Barcelona mengatakan bahwa mereka akan memutus kontrak apabila terbukti melakukan hal tersebut.
Hubungan Barcelona dengan I3 Ventures
Cadena SER mempublikasikan sebuah dokumen dengan 36 halaman dengan bukti bahwa Barcelona memiliki hubungan dengan I3 Ventures.
Hasil Audit Eksternal
Price Waterhouse Coopers melakukan audit eksternal untuk Barcelona yang berkesimpulan bahwa klub tidak melakukan kampanye kotor seperti itu.
Menurut tersebut, Barcelona membayarkan harga yang sesuai dengan pasaran saat itu.
Bukan Kali Pertama Polisi Menggeledah Kantor Barcelona
Polisi kembali ke Camp Nou pada Senin (01/04) lalu, namun itu bukanlah kali pertama mereka menggeledah kantor Barcelona.
Mereka juga melakukan hal serupa pada musim panas 2020 untuk mencari dokumen terkait dengan skandal Barcagate.
Kaitannya dengan Pemilihan Presiden Baru Barcelona
Kemungkinan besar, Bartomeu ingin mengangkat namanya di media sosial guna memengaruhi voters atau socio Barcelona agar ia terpilih kembali menjadi presiden Barcelona di periode berikutnya.
Keputusan itu Bartomeu ambil karena terpengaruh rencana mosi tidak percaya yang akan tertuju kepadanya.
Namun, Bartomeu akhirnya sudah resign atau meletakkan jabatannya dari kursi presiden sejak bulan Oktober tahun lalu dan tidak mengikuti bursa pemilihan presiden Barcelona periode berikutnya.
Alhasil, jasa para buzzer tersebut dalam skandal Barcagate ini menjadi tidak ada gunanya.

Pingback: Juventus Tak Juara Serie A? Alvaro Morata: "Kami Akan Mati di Lapangan"
Pingback: Sejarah Der Klassiker, Rivalitas Bayern Munich dengan Borussia Dortmund
Pingback: Mengapa Liverpool Kalah Terus & Bisakah Mereka Lolos?
Pingback: Barcelona 17 Pertandingan Tak Terkalahkan