Connect with us

Artikel Top Peluit

Regista, Sebuah Peran Penting Dalam Sepakbola Modern

Dalam sepakbola modern ada sebuah peran yang vital, yaitu Regista. Mari kita ulas bagaimana Regista menjadi role yang sangat penting.

Apa Itu Regista?

Dalam sepak bola modern saat ini ada satu role yang cukup penting peranannya yaitu; Regista.

Sebuah kata yang kita kenal dari bahasa Italia yang apabila kita terjemahkan ke dalam bahasa Inggris memiliki makna Director.

Dan jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki sebuah arti, yaitu Sutradara.

Ya, ”Sutradara” di dalam sebuah permainan di atas rumput lapangan hijau nan indah dengan gaya bermain yang sangat berkelas.

Awalnya, karena kata ini sangat menjamur di Italia, banyak pemain Italia yang pada akhirnya memiliki status sebagai Regista.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak pemain-pemain berkelas di berbagai kompetisi Eropa akhirnya memiliki role sebagai ”Sutradara”.

Dalam tugasnya, seorang Regista acap kali beroperasi di depan lini pertahanan masing-masing timnya.

Contoh Regista adalah Jorginho, pemain Chelsea asal Italia (kredit foto: dokumentasi pribadi Football Manager 2022)

Contoh Regista adalah Jorginho, pemain Chelsea asal Italia (kredit foto: dokumentasi pribadi Football Manager 2022)

Pemain tersebut harus sangat kreatif, tidak hanya dalam melakukan pergerakan tanpa bola, tetapi ketika memberikan umpan-umpan yang akurat.

Pemain yang mengemban tugas ini juga memiliki tanggung jawab sebagai penghubung lini pertahanan dan lini depan sebuah tim.

Mereka wajib untuk mampu mengontrol jalannya pertandingan dan tepat dalam memberikan umpan-umpan nan ciamik.

Dalam peran sepak bola di tanah Britania Raya mungkin cukup familiar dengan istilah: deep-lying playmaker.

Sejatinya, Regista sebenarnya sudah pernah diterapkan oleh pelatih kenamaan Italia saat membawa Azzurri juara Piala Dunia, Vittorio Pozzo.

Pelatih kelahiran Turin, 2 Maret 1886 itu mulai memperkenalkan role Regista ketika membawa Italia di World Cup 1934.

Saat itu, Pozzo menginginkan para pemainnya untuk bermain menyerang dengan menggunakan pola formasi andalannya.

Pozzo yang mengadopsi pola 2-3-5 ini, menginginkan 3 pemain yang berdiri di depan dua pemain bertahan agar kreatif dalam melakukan build-up serangan.

Salah satu dari ketiga pemain ini yang pada akhirnya mengemban peran sentral sebagai pengatur irama permainan Gli Azzurri.

Pozzo menganggap bahwa Regista adalah seorang “Sutradara dalam sepak bola”.

Tugas Vital Seorang ”Sutradara” Di Dalam Lapangan Hijau

Ketika sebuah tim memaksimalkan peran seorang Regista di dalam susunan sebuah tim, akan ada tugas yang akan diemban.

Peran ini membuat seorang pemain akan sangat sibuk dalam sebuah permainan.

Perannya pun berbagai macam, seringkali para pemain ini harus turun jauh ke belakang, menjemput bola atau menerima operan dari para pemain bertahan.

Setelah menerima umpan tersebut, Regista harus rajin mendistribusikan ke berbagai area, baik area depan atau pun menuju flank kanan & kiri.

Salah satu atribut wajib bagi seorang ”Sutradara” ini adalah rasa percaya diri ketika mendapatkan tekanan yang luar biasa dari lawan.

Selain itu, rasa waspada yang tinggi wajib mereka tunjukan dalam setiap kesempatan, entah saat menggiring bola atau melepaskan umpan.

Dengan kata lain, seorang Regista sejati harus konstan atau konsisten dalam melakukan perpindahan posisi, pandai mencari ruang atau celah.

Dan para pemain ini harus pintar ketika menjadi orang pertama yang membangun serangan sebuah tim.

Dalam pola formasi modern terkadang seorang Regista biasanya akan mendapatkan duet di lini tengah yang kerap menjadi double-pivot.

Tugas satu gelandang adalah memastikan bahwa peran Regista yang tersedia bisa berjalan dengan baik.

Jadi, sebuah tugas vital dari setiap Regista untuk memberikan kenyamanan dalam sebuah permainan.

Video di atas adalah contoh sederhana bagaimana seorang regista memainkan perannya dalam permainan sepak bola.

Siapakah Pemain Terbaik Dalam Menjalankan Peran Regista? (1/2)

Jika berbicara siapa yang paling fasih menjalankan role sebagai Regista, jelas ada beberapa nama yang bisa dikedepankan.

Dari Italia ada dua sosok berkualitas yaitu Andrea Pirlo dan Jorge Frello alias Jorginho.

Andrea Pirlo adalah sosok yang tepat dan familiar dari Italia.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 21 itu sangat fasih bermain di area centre-half atau tengah lapangan (sekitar bundaran dekat titik kick off).

Banyak pihak yang menganggap bahwa permainan eks gelandang AC Milan & Juventus ini sebagai seorang Regista sangat sempurna.

Dengan kemampuannya dalam memainkan tempo, mengalirkan bola ke berbagai ruang yang tersedia plus umpan-umpan akurat menjadi senjata utamanya.

Saat Pirlo pensiun, Gli Azzurri tidak perlu khawatir karena mereka sudah memiliki suksesor Il Metronome yaitu Jorginho.

Pemain bernama asli Jorge Frello ini adalah salah satu Regista terbaik yang pernah lahir di sepak bola Italia setelah era Andrea Pirlo.

Hampir memiliki kecenderungan cara bermain yang sama dengan sang senior, Jorginho sukses mendaratkan trofi EURO 2020 ke Italia.

Menjadi dirijen lapangan tengah baik di klub atau tim nasional Italia, peran Jorginho sangat vital.

Secara statistik memang tidak begitu terlihat, tetapi ketika pemain ini tidak hadir di atas lapangan, kehilangan sosok sang ”Sutradara” akan terasa.

Beruntung, Maurizio Sarri mengasah bakat Jorginho ketika sang pemain bermain membela panji kebesaran Napoli pada musim 2014.

Kala itu Maurizio Sarri, menemukan bakat muda Jorginho dari klub Hellas Verona dan langsung jatuh cinta dengan penampilannya.

Maurzio Sarri yang terkenal dengan pakem Sarri-Ball yaitu permainan bola datar dari kaki ke kaki yang sangat cepat menempatkan seorang Jorginho.

Jorginho bertindak sebagai konduktor dalam setiap permainan Napoli dan hasilnya beberapa gelar berhasil sang Centrocampista raih di Napoli.

Bahkan, saking pentingnya peran Jorginho bagi permainan Sarri, pemain ini juga ikut pindah saat Sarri menukangi tim Chelsea.

Siapakah Pemain Terbaik Dalam Menjalankan Peran Regista? (2/2)

Selain kedua nama di atas, ada pula nama Xabi Alonso sebagai seorang Regista berkualitas ketika bermain di Timnas Spanyol.

Musim-musim terbaiknya adalah ketika membela FC Bayern di bawah kendali coach Pep Guardiola.

Pemain yang kala itu menggunakan nomor punggung 3 itu mendapatkan tugas yang vital dari Pep Guardiola.

Penampilan impresifnya saat itu di lini tengah juga cukup unik.

Tidak hanya bermain sebagai regista tetapi starting point play seorang Xabi Alonso adalah seorang centre-defender.

Nama lain yang tidak kalah beken adalah deputi Xabi Alonso sekaligus legenda hidup Timnas Spanyol dan Barcelona, Xavi.

Xavi Hernandez adalah Andrea Pirlo-nya Spanyol, begitu pula sebaliknya, tak ayal performa keduanya kerap disandingkan.

Pemain yang mentas di Barcelona sejak tahun 1998 ini sangat pandai bermain di posisi ‘nomor 6’.

Tidak hanya mengatur jalannya tempo pertandingan tetapi ketika membangun sebuah alur serangan yang tak jarang menjadi gol.

Dengan kemampuan kompletnya, tak salah jika publik mengatakan bahwa Xavi Hernandez adalah seorang Regista ulung.

Selain nama-nama di atas, pemain Inggris tidak mau ketinggalan dalam perbincangan.

Adalah Michael Carrick era Sir Alex Ferguson di Manchester United yang bisa bermain sebagai regista dengan brilian.

Memotong alur bola melalui intersepsi serta tekel adalah kemampuan utama yang Carrick tawarkan selain operan-operan akurat baik jarak dekat maupun jauh.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P