
Pierluigi Collina, Wasit Terbaik Dalam Sejarah Sepak Bola Dunia
Pierluigi Collina adalah wasit sepak bola terbaik dalam sejarah sepak bola dunia menurut banyak penghargaan FIFA dan badan-badan terkait. Berasal dari Italia, mantan pengadil lapangan hijau ini terkenal karena memiliki sorot mata tajam yang mengerikan bagi semua pemain. Berkat profesinya itu pula, Collina menjadi populer sebagai pop culture dengan membintangi sejumlah iklan di berbagai negara, plus menjadi sampul dari video game Pro Evolution Soccer serta menjadi karakter di EA Sports FIFA Football.
Jika kita menyebut nama seorang Pierluigi Collina, maka semua mata akan tertuju kepada sosok pengadil lapangan yang sangat fenomenal.
Ya, Collina adalah wasit asal Italia yang namanya sangat mentereng di antara pengadil-pengadil di atas rumput hijau lainnya.
Bahkan tidak hanya di Italia, nama Collina tersohor di berbagai penjuru benua lain.
Bisa dikatakan bahwa wasit yang satu ini memiliki jumlah fans terbanyak di dunia mengingat reputasinya yang sangat bagus.
Collina lahir di Bologna, pada 13 Februari 1960 atau berusia 62 tahun pada hari Minggu ini.
Happy birthday to the greatest referee in history, Pierluigi Collina turns 62-years old today. 🎂🇮🇹🤝 pic.twitter.com/06cBRlxUbj
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) February 13, 2022
Sama dengan sebagian besar anak muda di Italia pada umumnya, Collina remaja juga bermain sepakbola dan berposisi sebagai defender.
Sayang, Collina memutuskan tidak melanjutkan karir sepakbola ke arah lebih serius, alih-alih menjadi pesepakbola, Collina memutuskan mengikuti kursus.
Pada tahun 1977, Collina memutuskan mengikuti kursus untuk menjadi wasit profesional di negara asalnya, Italia.
Selain itu, Collina juga melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan mengambil studi Ekonomi di Universitas Bologna.
Selepas wisuda dari tingkat Universitas, Collina mulai menekuni pekerjaan sebagai seorang wasit profesional di berbagai kompetisi Italia.
Sebuah pekerjaan yang sudah menjadi mimpi seorang Collina ketika mengikuti kursus untuk mendapatkan lisensi wasit profesional.
Karir Seorang Collina & Pertandingan-Pertandingan Penting Yang Dipimpinnya (1/2)
Dimulai pada tahun 1988, ketika itu wasit yang sangat terkenal dengan kepala plontosnya tersebut memimpin berbagai pertandingan di kasta keempat.
Di kasta keempat atau Serie C2, Collina menjadi pengadil lapangan selama tiga tahun lamanya atau hingga tahun 1991.
Tidak hanya Serie C2, Pierluigi Collina juga ambil bagian di Serie C1 untuk memimpin beberapa pertandingan di kompetisi kasta ketiga tersebut.
Layaknya sebuah klub, wasit juga mendapatkan promosi kerja dan Collina juga mendapatkan hal serupa kala mengemban tugas baru.
Tugas barunya adalah memimpin pertandingan-pertandingan di Serie B, baik pertandingan big-match (pertandingan besar) maupun regular match (pertandingan biasa).
Lantaran kualitas memimpin pertandingan sangat baik, Collina juga mendapatkan kesempatan untuk memimpin laga-laga Serie A.
Tentunya sebuah hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh wasit yang memiliki tinggi badan 188 cm ini.
Grafik karir wasit yang memiliki sorot mata tajam ini semakin meningkat setelah mendapatkan badge atau lencana wasit FIFA.
Hal tersebut terjadi setelah Collina memimpin 43 pertandingan Serie A dengan sangat baik hingga tahun 1995.
Kemudian, Collina juga acap kali mendapatkan berbagai tugas internasional setelah mendapatkan lisensi FIFA.
Turnamen internasional Collina adalah Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat.
Saat itu, Collina memimpin 5 pertandingan resmi, termasuk final Olimpiade sepakbola antara Nigeria dan Argentina.
Setelah itu namanya semakin berkibar dan mendapatkan kepercayaan memimpin laga-laga besar.
Laga final Liga Champions pada tahun 1999 antara FC Bayern melawan Manchester United yang berjalan dramatis tersebut adalah salah satu laga bergengsi yang sukses Collina pimpin.
Karir Seorang Collina & Pertandingan-Pertandingan Penting Yang Dipimpinnya (2/2)
Setelah itu, hampir setiap turnamen berlabel FIFA, Collina selalu ambil bagian untuk memimpin laga-laga bergengsi tersebut.
Pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, Collina mendapatkan mandat khusus untuk memimpin laga final antara Brazil melawan Jerman.
Bahkan, kiper sekaligus kapten Jerman saat itu, Oliver Kahn juga memuji kualitas seorang Collina dalam memimpin laga-laga panas.
”Beliau (Pierluigi Collina) adalah wasit kelas dunia yang sangat berkualitas. Tidak ada keraguan dalam cara Collina memimpin sebuah pertandingan.
Sayang, beberapa kali saat dia memimpin laga-laga panas ketika saya bermain, dia gagal membawa keberuntungan buat saya,” ujar Kahn dengan nada bercanda
Beberapa pertandingan yang Kahn maksud adalah kekalahan FC Bayern di final Liga Champions 1998/1999, final Piala Dunia 2002 dan kekalah Jerman 1-5 atas Inggris di Olympiastadion Berlin (kualifikasi Piala Dunia 2002).
Pertandingan besar lain yang sukses Collina pimpin dengan sangat baik adalah match final Piala UEFA 2004.
Kala itu, Valencia bertemu dengan Marseille di laga pamungkas.
EURO 2004 adalah major tournament atau turnamen besar FIFA yang terakhir bagi Collina.
Saat itu, Collina sudah memasuki usia ke-44 tahun dan tidak lama lagi akan pensiun sebagai wasit.
Pertandingan FIFA terakhir yang Collina pimpin adalah saat bertugas dalam laga antara Portugal melawan Slovakia di kualifikasi Piala Dunia 2006.
Hingga akhirnya pada 24 Agustus 2005, sesaat setelah bertugas memimpin pertandingan Everton melawan Villarreal di kualifikasi Liga Champion, Collina memutuskan pensiun setelah memimpin ratusan pertandingan-pertandingan papan atas.
Prestasi-Prestasi Terbaik Seorang Collina
Ketika berbicara prestasi seorang Collina, kita akan melihat deretan-deretan penghargaan berkat kualitas dan konsistensi sang pengadil lapangan hijau.
International Federation of Football History & Statistics (IFFHS) memberikan gelar wasit terbaik di dunia selama 6 tahun berturut-turut.
Hal tersebut terjadi dalam kurun waktu 1998-2003, bahkan IFFHS juga menobatkan pengadil berkepala plontos tersebut wasit terbaik di dunia dalam waktu 1987 hingga 2020.
Belum ada lagi wasit yang mampu meraih 2 penghargaan bergengsi tersebut sampai hari ini.
Serie A juga menobatkan Pierluigi Collina sebagai wasit terbaik dalam kompetisi papan atas Italia tersebut sebanyak 7 kali.
Selain itu, nama Collina masuk ke dalam Italian Football of Fame pada tahun 2011.
Tidak hanya itu, media ternama asal Perancis, France Football (media yang menginisiasi penghargaan Ballon D’Or) juga memberikan gelar yang tak kalah bergengsi juga.
”Ketika berbicara tentang wasit, nama Collina selalu muncul pertama di benak kami.
Bahkan, sejak melakukan debut karir pada 1977 hingga pensiun di tahun 2005, Collina sudah menulis sejarah di dunia sepakbola.”
Gelar tersebut adalah gelar wasit terbaik sepanjang sejarah dunia sepakbola.
It’s Pierluigi Collina’s birthday today. You remember him.
He’s not standing for any of your silly bollocks…pic.twitter.com/Ze0lAMk8bu
— A Funny Old Game (@sid_lambert) February 13, 2022
Penghargaan tersebut diberikan pada 16 Desember 2020 setelah menyisihkan 9 kandidat lainnya.
Saat ini, Collina memiliki kesibukan dengan bertugas sebagai dewan komite wasit FIFA dan bekerja sebagai penasihat keuangan (financial advisor).
Collina juga menulis buku berjudul Le Mie Regole del Gioco atau “Aturan Permainanku” dalam bahasa Indonesia.
Popularitas Pierluigi Collina yang Menembus Batas Sepak Bola
Selain diakui sebagai wasit paling hebat, dunia juga mengakui bahwa Pierluigi Collina adalah wasit paling terkenal sejagat raya.
Saking terkenalnya, Collina juga tampil di luar lapangan sepak bola.
Pada Juli 2002, Collina tampil dalam video klip lagu George Michael yang berjudul “Shoot the Dog”.
Tidak hanya itu, ia juga menjadi satu-satunya wasit di dunia sampai hari ini yang berhasil tampil sebagai model di sampul atau cover gim sepak bola, Pro Evolution Soccer (PES).
Tidak hanya satu edisi, namun Collina tampil di 2 edisi PES berbeda, yaitu PES 3 dan PES 4.
Collina tampil bersama pemain sepak bola legendaris, Francesco Totti dan Thierry Henry sebagai model.

Tampil sebagai cover PES dan karakter di FIFA Football 2005
Tidak hanya tampil sebagai model, namun Collina juga masuk dalam karakter gim FIFA Football 2005 buatan EA Sports.
Bukan hanya sembarangan wasit, namun seorang pemain gim FIFA Football 2005 tersebut harus menjalankan beberapa misi tertentu guna bisa menggunakan Collina sebagai wasit pertandingan.
Bahkan, beberapa kali Collina tampil sebagai model iklan televisi.
Mulai dari frozen food takoyaki asal Jepang, mobil merek Opel dengan tipe Vauxhall Vectra, bir asal Serbia bernama MB Pivo, sampai perusahaan telekomunikasi asal Turki, Aria pun juga menampilkan Collina.
Popularitas Collina juga semakin meroket setelah memimpin laga antara Jepang melawan Turki di Piala Dunia 2002 yang diselenggarakan di Jepang dan Turki.
Oleh karena itu, tidak heran jika Collina menjadi terkenal dan tampil di iklan frozen food takoyaki asal Jepang.
Kemudian, Collina juga dicintai oleh masyarakat Turki.
Sebabnya adalah ketika Collina memimpin pertandingan klub asal Turki atau tim nasional Turki, tim-tim tersebut tidak pernah kalah.
Bahkan ketika sudah pensiun pun, panggilan untuk menjadi model iklan pun tetap datang dari Piala Dunia 2006 di produk kartu kredit MasterCard dan perlengkapan olahraga Adidas.
Pada akhirnya, popularitas Pierluigi Collina sebagai wasit sepak bola terbaik sepanjang masa di dunia tidak lepas dari kualitasnya sebagai pengadil lapangan yang tegas, adil dan jujur.
