Benevento Calcio | Markas: Stadio Ciro Vigorito
Klub ini dikenal dengan sebutan Gli Stregoni atau Le Streghe yang keduanya berarti sang penyihir. Sebutan itu didapat dari cerita rakyat setempat. Benevento terletak 70 km dari Utara kota Naples yang diduga sebagai tempat berkumpulnya para penyihir pada zaman dulu. Gli Stregoni didirikan pada tahun 1929 dan direstrukturisasi ulang pada 2005. Perkembangan pesat mereka dimulai sejak 5 tahun belakangan ini di mana mereka promosi berturut-turut di musim 2015-2016 dan 2016-2017.
Benevento sudah pernah berada di Serie A Italia sebelumnya pada musim 2017/2018. Mereka promosi melalui jalur playoff setelah finish di peringkat 5 Serie B. Mereka mengalahkan Spezia, Perugia dan Carpi di jalur tersebut. Kemenangan itu membuat kota berpesta selama berminggu-minggu.
Sayangnya, di musim pertama Serie A tersebut mereka langsung terdegradasi. Dengan semangat juang penuh, mereka hanya finish dengan 21 poin dan berada di peringkat terbawah. Momen paling mengesankan adalah ketika Alberto Brignoli, kiper Benevento mencetak gol di menit akhir ketika melawan Milan pada 3 Desember.
Le Streghe saat ini sudah siap untuk Serie A jilid 2 mereka. Musim lalu, mereka membuat sejarah baru dengan menyamai raihan poin yang pernah diraih Palermo (86). Secara pertahanan, Benevento musim lalu ini luar biasa. Anak buah dari Pippo Inzaghi ini hanya kemasukan 27 gol dari 38 pertandingan. Lalu, kiper Lorenzo Montipo bisa mendapatkan 18 clean sheet. Dalam urusan mencetak gol, Marco Sau menjadi top skor dengan 13 gol disusul oleh Nicolas Viola, Roberto Insigne dan Massimo Coda dengan masing-masing 7 gol atau lebih. Untuk diketahui, Roberto adalah saudara kandung dari Lorenzo Insigne, pemain Napoli.
Manajer Pippo Inzaghi tentu punya misi tersendiri mengingat banyak kegagalan di Serie A sebagai manajer. Mantan manajer AC Milan dan Bologna ini tidak memiliki prestasi yang menggembirakan di kedua tim tersebut. Musim ini, Benevento sudah banyak mendatangkan pemain baru guna meningkatkan kualitas tim dan kedalaman skuad.
Benevento sudah mendatangkan bek tengah penun pengalaman Kamil Glik. Kemudian, ada juga Bryan Dabo yang punya pengalaman di Fiorentina dan SPAL. Lalu, ada penyerang haus gol Gianluca Lapadula dari Lecce. Gianluca Caprari dari Sampdoria juga memberikan opsi untuk second striker. Artur Ionita selaku gelandang tengah asal Cagliari juga datang usai bermain 4 tahun dan 132 penampilan di sana.
“Glik dan Ionita seperti sudah bekerja bersama kami selama bertahun-tahun,” puji Inzaghi kepada Football Italia.
Tentu berat untuk kembali ke Serie A dan berhadapan dengan tim-tim besar lainnya. Namun, kita akan tahu, apa progress yang dilakukan oleh Benevento usai kegagalan di Serie A 2 musim lalu.
Baca juga: 5 Alasan Inter Milan akan Mencuri Scudetto Juventus
F.C. Crotone | Markas: Stadio Alberto Picco
Crotone didirikan pada tahun 1910 di timur laut pantai Calabria. Tim ini tidak terlalu asing di telinga para penggemar Serie A. Pasalnya, mereka terdegradasi pada musim 2017-2018 bersama dengan Benevento.
Kisah mereka juga mirip dengan Benevento. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka bisa mencapai puncak tertinggi sepak bola Italia pada musim yang sama dengan Benevento. Klub ini punya banyak sebutan, seperti GliSquai (Para Hiu), I Pitagorici (Sang Phytagoras), atau Rossobludue (biru-merah).
Seperti kebanyakan tim divisi kedua di belahan dunia mana pun, Crotone memiliki prestasi yang naik turun. Pada musim 2018-2019, mereka finish di peringkat 12 dengan catatan buruk berupa 11 pertandingan tanpa kemenangan. Semusim kemudian, klub yang dimanajeri oleh Giovanni Stroppa ini bisa promosi secara otomatis ditambah dengan hadirnya pemenang top skor terbanyak di liga.
Simeon “Simy” Nwankwo adalah top skor Crotone musim lalu. Pemain berusia 28 tahun asal Nigeria ini membukukan 20 gol di Serie B, sebuah rekor untuk pemain Afrika untuk masuk daftar pencetak skor terbanyak di seluruh kompetisi di Italia. Pemain sayap asal Brazil, Junior Messias juga merupakan bintang Crotone. Dengan kecepatan dan skill individunya, ia bisa membuat 6 gol dan 4 assist musim lalu. Crotone hanya beda selisih 4 gol dengan sang juara, Benevento. Kemudian, tembakan Crotone mengenai mistar gawang lawan sebanyak 20 kali. Dengan catatan seperti itu, Crotone ini menjanjikan dalam segi serangan.
Penguasaan bola Crotone bisa dibilang sangat menarik untuk dinantikan. Rata-rata per pertandingan liga musim lalu, mereka menguasai 61% penguasaan bola. Luca Marrone (dipinjam dari Hellas Verona musim lalu dan musim ini sudah dipermanenkan) memegang peranan penting. Mantan gelandang tengah Juventus yang diubah menjadi bek tengah ini mencatatkan rata-rata 61 umpan sukses di setiap pertandingannya.
Pada bursa transfer pemain di musim panas ini, Crotone bisa dibilang sibuk. Mereka mendatangkan penyerang Emmanuel Riviere (mantan pemain Monaco dan Newcastle) dari Cosenza. Lalu ada gelandang Luca Cigarini dari Cagliari dan bek sayap Andrea Rispoli dari Lecce. Crotone juga meminjam gelandang bertahan Eduardo dari Sporting Lisbon dan bek tengah Lisandro Magallan dari Ajax Amsterdam.
Spezia Calcio | Markas: Stadio Alberto Picco
Spezia didirikan pada tahun 1906 dan direstrukturisasi pada tahun 2008 karena bakrut. The Aquile (elang) masuk ke Serie A musim ini melalui playoff.
Manajer Vincenzo Italiano sudah memiliki cukup pengalaman manajerial di Arzignano, Trapani dan sekarang Spezia. Pria berusia 42 tahun ini baru pensiun bermain sepak bola pada 6 tahun yang lalu. Namun, dengan jiwa kepemimpinannya, ia berhasil membawa 3 promosi secara beruntun untuk 3 klub yang berbeda.
Paolo Bartolomei, Emmanuel Gyasi dan Giulio Maggiore adalah beberapa nama pemain yang bermain luar biasa bersama Spezia. Bartolomei, gelandang berusia 31 tahun ini adalah jendral lapangan tengah dan menghasilkan 11 assist di liga musim lalu. Lalu ada Maggiore, gelandang tengah muda berusia 22 tahun yang bermain bersama Bartolomei. Maggiore membuat 7 assist di musim lalu. Top skor Spezia musim lalu adalah Gyasi dengan 9 gol. Kemampuan dribbling serta kecepatannya akan membuat repot banyak pemain bertahan Serie A musim ini. Spezia tetap harus menambah pemain yang bisa menjadi goal getter, pasalnya Gyasi bersama 4 pemain lain di Spezia mencetak gol di antara 5 sampai 9 gol.
Kiper Simone Scuffet sempat digadang-gadang akan menjadi kiper hebat di Italia. Namun, beberapa musim ia bersama Udinese tidak menunjukan tanda-tanda perkembangan itu. Masa peminjaman di Spezia bisa menjadi tempat Scuffet untuk kembali berkembang lagi. Namun, kiper Belanda, Jeroen Zoet sudah dibeli dari PSV Eindhoven dan diperkirakan akan menjadi pilihan utama.
Persiapan Spezia dalam mengarungi liga sudah dimulai. Mereka meminjam pemain bek kanan Federico Mattiello dan penyerang Roberto Piccoli dari Atalanta. Mattiello sudah total bermain sebanyak 70 kali di Serie A bersama Cagliari dan Bologna. Kemudian ada Ardian Ismajli, bek tengah asal Albania yang dibeli dari Hajduk Split dengan biaya 2 juta euro. Ismajli sudah bermain sebanyak 11 kali untuk tim nasional Albania sejak tahun 2018. Lalu ada Riccardo Marchizza, bek tengah dan bek kiri berkaki kiri berusia 22 tahun yang sudah memiliki jam terbang di tim junior Italia.
Pingback: Atalanta yang Terseok-Seok Siap Bangkit Saat Melawan Crotone
Pingback: Seven Sisters: Era Keemasan Sepak Bola Italia dan Serie A