
Chelsea resmi merekrut Graham Potter menjadi pelatih baru dengan durasi kontrak berdurasi 5 tahun. Potter yang sebelumnya melatih Brighton & Hove Albion akan menggantikan Thomas Tuchel yang baru saja dipecat oleh Chelsea. Potter adalah salah satu pelatih Inggris dengan permainan progresif dan inovatif, tidak seperti kebanyakan pelatih Inggris dengan gaya bermain ‘kick n rush’. Namun, seberapa hebatnya pelatih yang satu ini? Simak profilnya di bawah ini.
Chelsea Football Club is delighted to welcome Graham Potter as our new Head Coach! 🤝
— Chelsea FC (@ChelseaFC) September 8, 2022
Awal Karir Graham Potter Sebagai Pemain Sepak Bola
Graham Potter lahir pada 20 Mei 1975 di Solihull, 11 km dari Birmingham, tempat klub pertamanya, Birmingham City. Bermain sebagai bek kiri, Potter banyak melalang buana ke klub-klub divisi dua (saat ini dikenal dengan Championship) seperti Stoke City dan West Brom, namun sempat bermain 1 musim di Premier League bersama Southampton. Potter kemudian dipinjamkan ke Wycombe Wanderers, Northampton Town dan Reading FC. Setelah itu, Potter bermain untuk klub di divisi yang lebih rendah lagi di akhir karirnya, yaitu York City, Boston United, Shrewsbury Town dan Macclesfield Town.
Setelah selesai dengan karir pemain, Potter memulai karir kepelatihan di sistem universitas yang ada di Inggris Raya, yaitu belajar di University of Hull, Leeds Metropolitan University dan tim English Combined Universities. Bahkan, Potter pernah menjadi direktur teknik tim nasional Ghana wanita di Piala Dunia 2007.
Karir Kepelatihan Hebat Graham Potter Bermula di Swedia
Prestasi terbaik Potter adalah mampu membawa Ostersunds yang saat itu berada di divisi 4 Liga Swedia hingga promosi ke divisi teratas. Tidak hanya itu, Potter juga mempersembahkan 1 gelar Piala Swedia tahun 2017 serta mampu membawa klub melaju hingga babak gugur Liga Eropa. Gelar Piala Swedia adalah satu-satunya trofi yang pernah Potter raih selama menjadi pelatih. Ostersund adalah tim pertama yang Potter latih, sejak tahun 2011. Pada 2013, Potter mampu membawa Ostersund promosi 2 kali berturut-turut dari divis 4 menuju divisi 2. Baru pada 2015, Ostersund promosi ke divisi teratas liga sepak bola Swedia.
Berkat prestasi di Ostersunds, dia mendapatkan gelar pelatih terbaik di Swedia setelah finish di papan atas pasca promosi ke divisi teratas pada 2016. Tahun depannya, Potter tetap mendapatkan gelar itu berkat timnya yang mampu finish di peringkat 5 yang merupakan sebuah peningkatan dari musim sebelumnya (8). Bahkan, Potter mendapatkan gelar pelatih olahraga terbaik di Swedia pada 2017.
Graham Potter banyak dipuji di Swedia berkat mampu menampilkan permainan atraktif meskipun Ostersund merupakan tim dengan dana yang terbatas untuk merekrut pemain hebat yang bergaji mahal.
Kehebatan Graham Potter Masih Teruji di Inggris
Graham Potter terkenal sebagai pelatih yang gemar bermain menyerang dengan gaya bermain operan yang cair ketika menguasai bola, serta melakukan pressing intens ketika tidak memegang bola. Dia juga terkenal sebagai pelatih yang cerdas dalam beradaptasi dengan lawan-lawannya, di mana formasi 3-4-2-1, 4-4-2 dan 4-1-4-1 merupakan pakem andalannya.
Selama berkarir di Brighton, Potter memimpin pertandingan sebanyak 134 kali di semua kompetisi. Sebelumnya, dia adalah pelatih Swansea City selama 1 musim dengan total 51 pertandingan. Sementara itu, Ostersunds adalah klub terlama yang pernah dia latih, yaitu 221 pertandingan.
Pengalaman Graham Potter di Premier League telah berjalan selama 3 musim bersama Brighton & Hove Albion. Setelah hanya mampu berada di peringkat 15 dan 16 di 2 musim pertama, Brighton era mampu melesat hingga ke peringkat 9 dan kini berada di peringkat 4 berkat kemenangan 5-2 atas Leicester City di pertandingan terakhir Potter di Amex Stadium, markas Brighton.
Rekor demi rekor klub Brighton telah Potter pecahkan selama melatih tim Inggris itu di kompetisi kasta tertinggi. Musim lalu, Brighton finish di peringkat 8 dengan total 51 poin dan mencetak 42 gol. Rekor tersebut adalah yang terbaik yang pernah Brighton rasakan selama berkompetisi di kompetisi top. Total 12 clean sheet di musim 2020-2021 juga merupakan rekor terbaik klub. Untuk rekor kemenangan terbesar Brighton terjadi di musim lalu di mana mereka membantai Manchester United dengan skor 4-0.
