Daftar isi:
Denis Zakaria Sang Gelandang Potensial Asal Swiss
Denis Zakaria sedang menjadi buah bibir berkat penampilan impresifnya bersama salah satu klub asal Bundesliga, Borussia Monchengladbach.
Pemain bertinggi 1,91 meter ini adalah andalan pelatih-pelatih Die Fohlen mengawal lini tengah tim kebangaan asal kota Monchengladbach.
Zakaria adalah pemain tim nasional Swiss sekaligus ‘pemain keturunan’ dari ayah yang berdarah Kongo dan ibu asal Sudan Selatan.
Walau demikian, Zakaria lahir di Jenewa, Swiss, pada 20 November 1996 dengan nama asli Denis Lemi Zakaria Lako Lado.
Saat berusia junior, Zakaria kecil yang sangat menggemari ‘si kulit bundar’ langsung tergabung dalam akademi Servette, klub Liga Super Swiss, divisi teratas, di kota kelahirannya, Jenewa.
Kala itu, usia Zakaria masih 8 tahun dan bertahan selama sepuluh tahun atau tepatnya hingga tahun 2014.
Memasuki awal musim 2014, Zakaria promosi ke tim Servette U21 dan juga mendapatkan panggilan dari tim nasional U19 Swiss.
Selama setengah musim bersama Servette U21, gelandang yang lihai bermain sebagai holding midfielder ini total menciptakan 13 penampilan.
Melihat potensi besar seorang Denis Zakaria, pada musim dingin 2014-2015, Servette memasukan nama sang gelandang ke tim senior.
Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat Zakaria masih berusia 18 tahun kala itu.
Selama memperkuat Servette di Liga Super Swiss, Zakaria mencatatkan 6 penampilan dengan gelontoran dua gol.
Félicitation à Denis Zakaria pour ses 2 buts en 2 matches! #Jamais2Sans3 #SFCLMT #AllezServette pic.twitter.com/7nnEC9dxLY
— Servette FC (@ServetteFC) May 25, 2015
Hal tersebut menarik minat salah satu klub lain di Liga Super Swiss yakni BSC Young Boys.
Klub yang bermarkas di Wankdorf Stadium ini akhirnya mendaratkan sang gelandang muda guna menghadapi musim 2015-2016.
Tim yang memiliki nickname YB ini harus merogoh kocek hingga 400 ribu euro atau sekitar 6,47 miliar rupiah.
Banderol tersebut termasuk terbilang tinggi mengingat Denis Zakaria saat itu hanya pemain belia dengan usia baru akan menginjak 19 tahun.
Akan tetapi, pilihan manajemen BSC Young Boys tidak salah, Zakaria berkembang menjadi seorang defensive-midfielder berkelas di Liga Super Swiss.
Zakaria mendapatkan tempat inti di BSC Young Boys selama dua musim berturut-turut dengan total bermain sebanyak 67 penampilan di semua kompetisi.
Torehan tersebut dilengkapi dengan catatan 2 gol & 4 assists.
Pelabuhan Baru Bernama Borussia Monchengladbach
Penampilan semakin menanjak sang gelandang membuat salah satu klub besar Bundesliga kepincut atas performanya.
Ya, Monchengladbach akhirnya memutuskan mengamankan jasa sang pemain di awal musim 2017-2018 dari BSC Young Boys.
Gladbach sepakat dengan nilai sebesar 12 juta euro atau sekitar 204 miliar rupiah untuk pemain berpaspor Swiss tersebut.
Arsenal are in talks with Borussia Monchenglabach over Denis Zakaria. #AFC #Arsenal pic.twitter.com/fsveY5fr1d
— Talking Ball™️ (@TalkingBallTM) January 3, 2022
Sebuah pengalaman baru di negara baru serta tentunya dengan atmosfir kompetisi berbeda dari tanah kelahirannya membuat Denis harus lebih bekerja keras.
Pelatih Gladbach saat itu Dieter Hecking langsung memberikan kesempatan besar untuk Zakaria menjadi pemain inti di tim.
Hasilnya, pada musim pertama Denis Zakaria berhasil menorehkan total 33 penampilan di seluruh kompetisi dengan kontribusi 2 gol.
Pemain yang besar di klub Servette ini pun menjadi idola baru publik Borussia Park pada musim perdananya.
Pada musim-musim selanjutnya Denis Zakaria tetap menjadi andalan pelatih Hecking untuk menjadi gelandang bertahan andalan Borussia Monchengladbach.
Bahkan, pada musim keduanya, walau hanya bermain sebagai gelandang breaker, Zakaria sanggup menciptakan total 4 gol di Bundesliga.
Angka yang cukup tinggi dan produktif bagi seorang gelandang bertahan tentunya.
Pada musim 2018-2019 tersebut, Zakaria cukup baik sama baiknya saat bertahan, tetapi juga saat menyerang.
Dalam data statistik (FotMob), Zakaria berhasil membuat 16 peluang dalam satu musim.
Tidak hanya itu, Zakaria juga berhasil menorehkan 14 tembakan tepat sasaran dengan 83% operan akurat (620 umpan).
Pada musim 2019-2020, walau penampilan bersama Die Fohlen berkurang, tetapi performa sang gelandang tetap stabil.
Selama satu musim di Bundesliga, Zakaria berhasil mengkreasikan 2 gol dan 2 assists dalam 1947 menit penampilannya.
Pada musim tersebut, Denis Zakaria sempat mengalami cedera lutut dan memaksanya kehilangan 21 penampilan bersama Gladbach, bahkan hingga musim berikutnya.
Akan tetapi, Denis Zakaria berhasil bangkit dari terpaan cedera tersebut dan kembali dengan penampilan lebih solid.
Bahkan, saat ini namanya kerap dikait-kaitkan dengan beberapa klub besar Eropa yang siap mengamankan service sang gelandang.
Zakaria Menjadi Buruan Klub-Klub Top Eropa
Penampilan gemilang selama berkostum Die Borussen membuat sekitar 6 klub besar Eropa mengantri dan memburu tanda tangan sang gelandang.
Bahkan, melalui laman resmi klub, Zakaria akan meninggalkan Borussia Monchengladbach per akhir musim 2021-2022 karena tidak ada kesepakatan mengenai kontrak baru.
Denis Zakaria’s Phil Jones face is better than Phil Jones’ 😁#fohlenelf #SVWBMG 0-2 pic.twitter.com/iJzpOCEGWX
— Gladbach (@borussia_en) October 15, 2017
Pemilik 40 caps dan 3 gol bersama Timnas Swiss ini adalah komoditi panas pada bursa transfer musim panas nanti.
Apalagi, Zakaria keluar dari Gladbach dengan status free transfer setelah masa baktinya habis pada Juni nanti.
Padahal, jika Gladbach menjual Zakaria pada awal musim ini, nilai sang gelandang berada di kisaran 27 juta euro.
Beberapa klub besar yang siap mendatangkan sang gelandang adalah Juventus, Barcelona, Liverpool, Manchester United, Tottenham Hotspur dan tentunya raksasa Jerman, FC Bayern Munchen.
Walau saat ini penampilan Borussia Monchengladbach asuhan coach Adolf Hutter sedang tertatih-tatih, tetapi Zakaria tetap menampilkan performa stabil.
Salah satu raksasa Italia, Juventus bahkan siap mengamankan jasa sang pemain pada bursa transfer musim dingin ini.
Allenatore Juventus, Max Allegri tampak tak puas dengan penampilan para gelandangnya dan ingin mempercepat kedatangan Denis Zakaria.
Secara permainan, Denis Zakaria memiliki peran ball-winning midfielder sebagai posisi gelandang tengah atau gelandang bertahan, sama seperti N’Golo Kante.
Teknik tekel yang ia miliki merupakan salah satu yang terbaik di Eropa saat ini.
Belum lagi, kemampuan fisik berupa stamina, kelincahan dan kecepatan akan semakin membuat siapapun tim yang mendapatkan jasanya nantinya bak ‘tertimpa durian runtuh’.
Selain itu, berbanding lurus dengan stamina, Zakaria juga seorang pemain memiliki work rate atau kerja keras yang tinggi.
Kemudian, secara mental, pemain berkaki kuat kanan ini terkenal sangat agresif, berani dan sangat mengedepankan kerja sama.