
Perjalanan Karir Eden Hazard Sang Maestro
Eden Hazard adalah salah satu pemain berbakat yang pernah lahir di negara asalnya, Belgia.
Hazard adalah seorang gelandang serang berkualitas di top flight kompetisi Eropa.
Pemain yang sangat piawai jika memainkan role sebagai playmaker ini adalah kelahiran La Louviรจre, Belgia pada 7 Januari 1991.

Foto Eden Hazard saat masih kecil
Hazard muda memulai karir mengolah si kulit bundar sejak usia 4 tahun kala kedua orang tua memasukan sang pemain ke Akademi Royal Stade Brainois.
Bertahan selama 8 tahun atau tepatnya pada tahun 2003, pemain bernama asli Eden Michael Hazard memutuskan hijrah menuju Tubize.
Di Tubize, skill olah bola Hazard semakin menunjukan peningkatan luar biasa hingga akhirnya datang tawaran dari salah satu klub Ligue 1, LOSC Lille.
Pada 2005, orang tua Eden Hazard menyetujui agar sang anak berangkat ke tim muda Lille di utara Perancis.
Kedua orang tua Hazard beranggapan bahwa Lille memiliki fasilitas latihan yang baik sehingga akan membantu sang anak berkembang lebih baik.
Hal tersebutlah yang pada akhirnya membuat Hazard mendapatkan promosi menuju tim Lille B pada 2007.
Sebuah progress perjalanan luar biasa dari Hazard hingga akhirnya ‘sang penyihir’ Belgia bisa berkompetisi di Championnat National 2.
Walau berkompetisi di kasta keempat di sepakbola Perancis, tetapi bakat & kemampuan Hazard tercium hingga tim senior Lille.
Pada musim yang sama, Eden Hazard akhirnya mendapatkan debut, tidak hanya di kompetisi Nasional 2 tetapi juga bermain di Ligue 1.
Debut di Nasional 2 terjadi ketika Hazard bermain melawan Racing Club de France pada 1 September 2007.
Kala itu Hazard bermain sebagai pemain pengganti dalam pertandingan perdananya tersebut.
Melihat potensi sang anak muda Belgia, pelatih LOSC Lille senior, Claude Puel, memasukan nama Hazard ke dalam list pemain senior guna menghadapi friendly match pada 16 November.
Hasilnya Claude Puel sangat puas dengan anak muda berusia 16 tahun tersebut hingga seminggu kemudian Hazard menjalani sebuah debut bersejarah.
Debut tersebut kala bermain untuk LOSC Lille di panggung Ligue 1.
Prestasi Cemerlang ‘Sang Penyihir’ Belgia Bersama Lille
Dalam debutnya bersama Lille di musim perdananya itu, Hazard memberikan kesan yang baik dalam setiap penampilannya.
Hingga pada akhirnya di musim 2008-2009, Eden Hazard semakin mendapatkan posisi reguler di tim inti LOSC Lille.
Pada musim keduanya, Hazard bermain 35 kali di berbagai kompetisi dengan torehan 6 gol.
#Proud to be part of the @hazardeden10 journey ๐. League champion in ๐ซ๐ท ๐ด๓ ง๓ ข๓ ฅ๓ ฎ๓ ง๓ ฟ ๐ช๐ธ ๐#LOSC #CFC #RealFootball #34Ligas pic.twitter.com/PTWoBU9Scc
โ LOSC (@LOSC_EN) July 17, 2020
Musim ke musim selanjutnya, Hazard muda tumbuh menjadi playmaker berkelas dunia di Ligue 1 Perancis bersama Lille.
Tawaran dari berbagai klub-klub top Eropa selalu datang tiap musimnya hingga akhirnya Los Dogues melepas sang bintang ke Chelsea FC.
Klub yang bermarkas di Stade Pierre-Mauroy ini menerima mahar sebesar 35 juta euro pada bursa transfer musim panas 2012-2013.
Kebersamaan Eden Hazard bersama Lille pun harus berakhir setelah 5 musim menjadi idola publik LOSC.
Selama 5 musim masa bakti Hazard di Lille, kakak dari Thorgan Hazard ini mencatatkan 194 caps dengan catatan 50 gol plus 53 assists.
Eden Hazard Mabuk Saat Pertandingan Terakhir di Lille, Masih Bisa Cetak Hattrick!
Dalam sebuah wawancara di The Independent pada 2016, terkuak sebuah fakta menarik.
Rio Mavuba, mantan rekan setim Eden Hazard di Lille, mengatakan hal tersebut kepada media The Independent.
Pertandingan terakhir Hazard di Lille adalah ketika tandang markas Nancy dalam ajang Ligue 1, Liga Perancis.
Kami mengincar untuk finish di peringkat 3 dan menghadapi Nancy di hari berikutnya.
Begitu buka Rio Mavuba.
Pertandingan itu adalah yang terakhir bagi Eden Hazard untuk Lille dan ia ingin mengadakan pesta kecil-kecilan.
Kami memutuskan untuk pergi sedikit minum. Sedikit minum yang menjadi terus-terusan. Keesokan paginya, Eden masih mabuk. Sorenya, menghadapi Nancy, bahkan belum ada 30 menit, Eden sudah mencetak hattrick.
Dia bahkan tidak tidur sama sekali dan minum sepanjang malam, tapi malah mencetak hattrick di 30 menit. Kami melihat ke satu sama lain, kami bilang ini orang benar-benar hebat.
Faktanya, gol ketiga Hazard pada pertandingan tersebut tercipta di menit 34 dan menjadiย hattrickย pertamanya sepanjang karirnya.
Throwback to when Eden Hazard scored a 25 minute hattrick in his last Lille game while he was DRUNK
pic.twitter.com/NA6d1HeIvsโ ๐ (@Vintage_Cfc) December 30, 2021
Setelah itu, kita semua tahu, bahwa Hazard memiliki karir yang cemerlang di Chelsea.
Puncak Karir Bersama Chelsea
Memasuki musim 2012-2013, Hazard langsung menjelma sebagai andalan The Blues di musim perdananya.
Terbukti, Eden Hazard bermain sebanyak 62 penampilan dengan lesatan 13 gol di berbagai kompetisi resmi.
Publik Stamford Bridge juga mulai menjuluki sang pemain asal Belgia dengan sebutan, The Belgium Wizardย atau ”Si Penyihir Belgia”.
Hal itu tidak berlebihan lantaran segudang prestasi yang berhasil Hazard bukukan selama lebih dari setengah dekade di London.
Salah satu gelar yang bergengsi adalah ketika sang anak sulung itu membantu tim London Blue meraih juara Premier League.
Kala itu, Hazard mendaratkan trofi Premier League pada musim 2014-2015 serta season 2016-2017.
Selain trofi EPL, ada juga 1 gelar juara FA Cup pada musim 2017-2018, sedangkan di luar kompetisi domestik, Europa League 2013 & 2019 menjadi bukti kehebatan Hazard-ous.
RAJA. ๐@hazardeden10 ๐ #UELfinal #CFCIndopic.twitter.com/H7VgnH9dr9
โ Chelsea FC Indonesia (@chelseafc_indo) May 29, 2019
Kebersamaan bersama Chelsea pun berakhir ketika Hazard menerima pinangan dari klub besar Spanyol, Real Madrid.
Beberapa rekor pribadi telah Eden Hazard torehkan bersama Chelsea.
Ia adalah pemain kedua setelah Didier Drogba yang berhasil mencetak lebih dari 100 gol untuk Chelsea tapi di luar dari Britania Raya.
Total 110 gol berhasil ia bukukan dalam 352 penampilan.
Hazard juga merupakan 1 dari 4 pemain Chelsea yang berhasil berkontribusi di 30+ gol dalam satu musim Premier League (2018-2019).
Tiga pemain lain adalah Jimmy Floyd Hasselbaink (2000-2001), Frank Lampard (2004-2005 & 2009-2010), dan Didier Drogba (2009-2010).
Selain itu, puluhan penghargaan pribadi juga berhasil ia peroleh ketika berseragam biru Chelsea.
Nasib Kurang Beruntung Hazard Di Santiago Bernabeu
Memasuki musim panas di tahun 2019, sebuah transfer besar terjadi kala Los Blancos dengan sangat berani menggaet Hazard dari Chelsea.
Los Galacticos menebus Hazard dengan biaya yang cukup tinggi yaitu sebesar 115 juta euro atau 2,6 triliun rupiah.
Hal tersebut sangat wajar mengingat penampilan heroik Hazard selama mengenakan kostum kebesaran Chelsea.
Selama 7 musim bermain untuk The Blues, Chelsea, Hazard menciptakan 352 penampilan di berbagai kesempatan plus torehan 110 gol & 92 assists.
Melihat performa mengkilap Hazard tersebut, Real Madrid memiliki ekspektasi tinggi guna menyongsong kompetisi La Liga & Liga Champions.
Sayang, harapan dan asal tersebut tidak pernah terwujud lantaran Eden Hazard harus menderita cedera panjang.
Hal tersebut membuat dirinya tidak mampu berbuat banyak dalam mendongkrak performa Los Merengues.
Pada musim perdana (2019-2020) di Santiago Bernabeu, Hazard hanya mampu bermain sebanyak 16 pertandingan La Liga.
Hal tersebut jauh dari harapan mengingat banderol tinggi yang sudah Real Madrid keluarkan untuk Hazard.
Eden Hazard menutup musim tersebut dengan hanya tampil dalam 22 pertandingan termasuk di Liga Champions.
Faktor kebugaran dan terpaan cedera parah membuat penampilannya tidak maksimal guna membela panji tim kebangaan kota Madrid.
Bahkan sejak bergabung bersama Real Madrid pada awal musim 2019/2020, ada sekitar 11 cedera atau masalah kesehatan yang menerpa Hazard.
โ๏ธ @hazardeden10 โ๏ธ#CopaDelRey pic.twitter.com/EJcActeSbV
โ Real Madrid C.F. ๐ฌ๐ง๐บ๐ธ (@realmadriden) January 5, 2022
Berbagai masalah tersebut antara lain adalah cedera otot, cedera fibula, cedera engkel, cedera hamstring hingga terpapar COVID-19.
Faktor tersebutlah yang membuat seorang Eden Hazard belum mampu berbuat maksimal untuk Los Blancos dalam waktu 2,5 musim sejak kedatangannya di Santiago Bernabeu.
Pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez juga terheran-heran bagaimana pilar pentingnya di De Rode Duivels menjadi injury-prone ketika bermain di Spanyol.
