
Giovanni Simeone: Harapan Tinggi El Cholito
Giovanni Pablo Simeone Baldini adalah pemain sepak bola asal Argentina kelahiran Madrid, 5 Juli 1995 atau 26 tahun silam.
Jika kita melihat family name Giovanni kita akan teringat dengan sosok Diego Pablo Simeone.
Ya, Giovanni Simeone adalah anak sulung dari pelatih Atletico Madrid saat ini, El Cholo.
Tak heran, ketika kita mengetahui Giovanni lahir di kota Madrid adalah karena sang ayah sedang berkarir di Madrid bersama Atletico saat itu sebagai pemain.
Tahu sang ayah adalah mantan pemain top dengan label sebagai pemain Timnas Argentina tak ayal membuat Giovanni ingin mengikuti jejak sang ayah.
Simeone senior langsung memasukan Giovanni kecil ke sebuah akademi sepak bola di kota Madrid bernama Rayo Majadahonda.
Giovanni junior berlatih di Majadahonda hingga tahun 2008, sebelum sang ayah membawa Giovanni menuju River Plate.
Bersama River Plate, Giovanni menemukan karakter terbaiknya dalam mengolah si kulit bundar.
Uniknya, posisi bermain sang anak dengan sang ayah berbeda.
El Cholo berposisi sebagai gelandang tengah, sementara Giovanni adalah seorang striker.
Lihat postingan ini di Instagram
Selama 5 tahun di River Plate junior (2008-2013), Giovanni mendapatkan kontrak profesionalnya pada November 2011.
Namun, Giovanni baru bermain untuk tim senior pada Agustus 2013.
Debut pertama Giovanni bersama klub yang bermarkas di Stadion Monumental Antonio Vespucio adalah saat melawan Gimnasia La Plata.
River Plate harus kalah 0-1 dalam laga tersebut dan Giovanni bermain full selama 2×45 menit jalannya pertandingan.
Dan gol pertama bersama Los Milonarios adalah ketika di pertandingan kandang saat River Plate mengalahkan Tigre 3-0.
Sebuah momen yang tidak akan terlupakan bagi anak muda berusia 18 tahun tersebut.
Mimpi terbang jauh setinggi mungkin sebagai pemain sepak bola profesional tampaknya akan terealisasi untuk Giovanni.
Apalagi saat berusia 13 tahun, Giovanni sudah membuat tato Liga Champions karena saking sukanya dengan kompetisi terbaik antar klub di Eropa tersebut.
Giovanni’s Footsteps: Tumbuh di Argentina, Berkarir di Italia (1/2)
Bermain bersama River Plate hingga tahun 2016, Giovanni sukses membukukan 30 penampilan dan sukses mencetak 4 gol serta 3 assists.
Merasa minute play yang didapatkan hanya sedikit, musim 2015-2016, Giovanni bermain bersama Banfield dengan status pinjaman.
Langkah yang sangat tepat karena Giovanni mendapatkan jam terbang yang sangat tinggi.
Bersama Banfield, Giovanni Simeone yang saat itu masih berusia 20 tahun bermain sebanyak 34 kali dengan raihan 12 gol.
Ketajaman serta potensi ledaknya yang besar membuat klub-klub mengantri untuk Giovanni Simeone.
Kejutan muncul ketika Giovanni memutuskan melanjutkan karirnya di kota pelabuhan pesisir utara Italia.
Pada tanggal 18 Agustus 2016, River Plate mengumumkan kepindahan sang bintang muda mereka ke luar Argentina, yaitu Genoa.
Biaya 5,1 juta euro adalah tebusan I Rossoblu kala itu.
Sebuah langkah baru serta pengalaman baru bermain di kasta tertinggi sepak bola Italia layaknya sang Ayah kala bermain untuk Lazio & Inter.
Satu stagione di Genoa atau tepatnya di kota Genova, Giovanni langsung menjadi idola baru serta pemain andalan tim.
Voglia, grinta, umiltà. Grandissima partita ragazzi! Ora testa alla prossima! 🔥⚽️🙌🏼 @acffiorentina @SerieA
Esfuerzo, garra, humildad. Qué partidazo equipo! Ahora a pensar en el próximo desafío! 🔥⚽️🙌🏼 @acffiorentina @SerieA pic.twitter.com/byN2v9pllJ
— Giovanni Simeone (@simeonegiovanni) August 26, 2018
Sayang, kebersamaan Giovanni bersama I Grifone hanya bertahan satu musim saja, karena Giovanni memutuskan hijrah ke AC Fiorentina.
Satu musim di Luigi Ferraris bersama Genoa, El Cholito bermain sebanyak 37 penampilan dengan raihan 14 gol serta 2 assists.
Akhirnya pada jendela transfer musim panas 2017, Giovanni mendarat di La Viola dengan biaya transfer sebesar 17 juta euro.
Sebuah lembaran baru kembali Giovanni buka di sepak bola Italia dengan memperkuat salah satu tim legendaris asal Tuscany.
Datang dengan semangat serta determinasi tinggi seperti sang ayah membuat suporter La Viola manaruh harapan besar kepada Giovanni.
Dua musim pertama, Giovanni Simeone kembali menjadi andalan klub layaknya peran Giovanni di klub-klub sebelumnya.
Tercatat hingga akhir musim 2019, Giovanni membukukan 80 penampilan, 22 gol serta 8 assists.
Giovanni’s Footsteps: Tumbuh di Argentina, Berkarir di Italia (2/2)
Walau mampu terlibat dalam total 30 gol Fiorentina selama dua musim, nyatanya Fiorentina belum puas dengan performa tersebut.
Adalah Cagliari, yang pada bursa transfer musim panas 2019 yang memberikan penawaran pinjaman dengan opsi pembelian pada akhir musim.
Sebuah skema yang disetujui oleh manajemen Fiorentina saat itu.
Biaya pinjaman sebesar 3 juta euro atau sekitar 51 miliar rupiah menjadi loan-fee Giovanni selama satu musim di Cagliari.
Penampilan mengesankan selama satu musim dengan torehan 12 gol serta 4 assists dalam 37 penampilan membuat Gli Isolani mempermanenkan jasanya di Sardinia.
Mahar sebesar 13 juta euro atau 214 miliar rupiah menjadi biaya transfer kala itu.
Sayang, pada musim keduanya di Cagliari, Giovanni mengalami penurunan kualitas.
Terlihat dari statistik sang attacante yang mengalami hal kurang mengenakan karena hanya mencetak 6 gol serta 2 assists dalam satu stagione.
Hal tersebut membuat manajemen berpikir keras untuk mempertahankan atau menjualnya.
Tiba-tiba tawaran mengejutkan ketika Hellas Verona memberikan proposal kepada board dari Cagliari mengenai masa depan Giovanni.
Proposal pinjaman akhirnya disetujui guna memperlancar karir terbaru dari Giovanni Simeone.
Manajemen Hellas Verona menebus loan-fee Giovanni sebesar 1,5 juta euro atau 25 miliar rupiah untuk satu musim 2021-2022.
Langkah terbaik tampaknya diambil oleh Giovanni yang tahun ini berusia 26 tahun.
Selama 10 giornata Liga Italia, Giovanni sudah mengemas 8 gol.
Bahkan 6 gol berhasil tercipta dalam 3 pertandingan terakhir.
Sebuah rekor yang sangat impresif mengingat Giovanni mencetak gol ke gawang dua tim kuat Serie A, Lazio serta Juventus.
Bahkan, musim ini Giovanni mencetak 4 gol dalam kemenangan 4-1 atas Lazio di Serie A serta 2 gol dalam kemenangan 2-1 kontra Juventus.
Hal tersebut menandakan bahwa musim ini Giovanni akan lebih siap berprestasi dan terlepas dari bayang-bayang sang ayah, Diego Simeone.
