Connect with us

Artikel Top Peluit

Jan Oblak, Tembok Tangguh Atletico Madrid & Peraih 5 Trofi El Zamora

Jan Oblak adalah salah satu kiper terbaik dengan segudang prestasi dalam percaturan sepak bola Spanyol, 5 Trofi El Zamora buktinya!

Story Of Jan Oblak

Berbicara tentang Jan Oblak, berarti kita akan berbicara bagaimana permainan serta prestasinya dalam menjaga gawang.

Khususnya gawang Atletico Madrid dan juga Timnas Slovenia dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Ya, Oblak adalah penjaga gawang asal Slovenia kelahiran Skofja Loka, 7 Januari 1993 atau 28 tahun silam.

Lahir di Skofja Loka, sebuah kota yang hanya berjarak 23 mil dari ibukota Slovenia, Ljubljana membuat Oblak tumbuh besar dekat kota metropolitan.

Sejak usia 5 tahun, Oblak kecil langsung masuk sebuah sekolah sepakbola di dekat kampung halamannya yang bernama Locan.

Bertahan selama 5 tahun hingga tahun 2003, saat usia Oblak menginjak angka 10 tahun, kedua orang tua memasukan sang anak ke Olimpija.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jan Oblak (@oblakjan)

Usut punya usut, Olimpija adalah klub akademi dari klub profesional dari kota Ljubljana, NK Olimpija Ljubljana.

Tahu memiliki potensi besar untuk menjadi pemain besar di kemudian hari membuat Oblak semakin termotivasi berlatih.

Terpisah jarak 31 km dari rumah orang tua tidak membuat Oblak kalut, sebaliknya Oblak terus berlatih dengan giat serta keras.

Setelah 2 tahun berlatih di tim akademi, pada tahun 2005, Oblak naik pangkat menuju tim muda Olimpija Ljubljana.

Hingga akhirnya, pada musim akhir musim 2008-2009, di usia 16 tahun Jan Oblak mendapatkan karir professional bersama NK Olimpija Ljubljana.

Selain mendapatkan debut, ia juga mendapatkan kemenangan pertama sebagai pemain profesional.

Saat itu, Olimpija Ljubljana memenangkan laga dengan skor 7-2 melawan Mura 05 dalam lanjutan Liga Slovenia divisi kedua.

Pada akhir musim, klub Oblak berhak promosi ke kasta tertinggi Liga Slovenia atau Prva Liga musim 2009-2010.

Oblak sendiri bermain total sebanyak 33 penampilan hingga akhir musim 2009-2010, jumlah yang cukup banyak untuk kiper berusia 17 tahun saat itu.

Karir Cemerlang Oblak Hingga Akhirnya Mendarat di Atletico

Kiper berpostur 1,88 meter itu akhirnya meninggalkan klub yang membesarkan namanya, NK Olimpija Ljubljana pada musim panas 2010.

Adalah SL Benfica, raksasa asal Portugal yang menaruh hati kepada permainan luar biasa sang anak muda dari Slovenia ini.

Bagaimana tidak, Oblak yang saat itu berusia 17 tahun mampu menciptakan 10 kali nirbobol bersama NK Olimpija Ljubljana.

Adalah fee sebesar 4 juta euro atau 66 miliar rupiah yang menjadi biaya transfer Oblak muda menuju kerasnya sepak bola Portugal.

Jelas saat itu Jan Oblak bukan pilihan utama, maka manajemen SL Benfica meminjamkan Oblak ke salah satu klub Liga Portugal lainnya.

Sempat dipinjamkan 4 klub berbeda selama hampir 3 musim, keberuntungan Oblak berubah ketika memperkuat Rio Ave pada musim 2012-2013.

Selama satu musim Jan Oblak memperkuat Rio Ave dengan status pinjaman, Oblak lagi-lagi membuktikan kapasitasnya.

Bermain total sebanyak 31 pertandingan, Oblak sukses menciptakan 9 clean sheets atau nirbobol.

Hal tersebut membuat sang empunya sang kiper memutuskan memulangkan Jan Oblak ke Estadio Da Luz, markas tim berjuluk As Aguias.

Oblak tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, sebuah kans besar untuk setidaknya membuat suporter tahu kualitas sang kiper.

Betul saja, Jan Oblak bermain 26 kali dengan 22 kali pertandingan menciptakan nirbobol, sebuah rekor pribadi yang sangat impresif untuk Oblak.

Memasuki bursa transfer musim panas 2014, sebuah penawaran datang dari salah satu klub besar Spanyol, Atletico Madrid.

Ya, Atletico Madrid akhirnya menebus kontrak Jan Oblak di SL Benfica sebesar 16 juta euro.

Oblak resmi menjadi kiper Atletico Madrid untuk meneruskan kisah sukses David De Gea dan Thibaut Courtois.

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone paham betul akan potensi serta kualitas kiper Timnas Slovenia ini.

Tetapi pada awalnya, Oblak masih menjadi kiper pelapis dari pilihan utama Simeone yaitu Miguel Angel Moya.

Pada musim pertamanya, Oblak hanya bermain sebanyak 21 kali di berbagai kompetisi dengan 11 di antaranya bermain di La Liga.

Dedikasi Tinggi Membawa Oblak Memeluk Trofi El Zamora

Pada musim keduanya, arah angin seakan membawa perubahan yang signifikan untuk Oblak.

Pelatih Simeone mempercayakan penuh seorang Jan Oblak sebagai penjaga gawang utama Los Rojiblancos.

Hal tersebut dijawab Oblak dengan deretan penampilan luar biasa dan memukau.

Tercatat hingga saat ini Oblak sudah bermain sebanyak 320 penampilan di berbagai kompetisi resmi.

Selama itu juga Oblak tercatat berhasil membuat 164 clean sheet atau nirbobol dengan ratusan bahkan mungkin ribuan penyelamatan.

Berbagai penghargaan berhasil Oblak dapatkan baik secara individu maupun tim.

Total 5 trofi El Zamora berhasil Oblak dapatkan selama 7 musim terakhir berseragam Atletico Madrid.

Trofi El Zamora adalah sebuah penghargaan tahunan untuk kiper terbaik di Liga Spanyol dengan rasio gol kebobolan terendah di setiap pertandingan.

El Zamora sendiri diambil dari nama kiper legendaris Spanyol bernama Ricardo Zamora

Musim perdana Oblak kala mendapatkan trofi El Zamora adalah musim 2015-2016, saat itu Oblak bermain 38 kali dengan catatan 18 kali gawangnya dibobol.

Artinya, nilai koefisien Jan Oblak kala itu mencapai rasio 0,47 gol per pertandingan.

Sebuah rasio gol kebobolan yang sangat rendah di akhir musim membuat seorang kiper layak mendapatkan gelar El Zamora.

Setelah itu selama 4 musim berturut-turut Jan Oblak mempertahankan rekor sebagai kiper dengan rasio bobol terendah di La Liga.

Hal tersebut juga membuat Oblak dianugerahi trofi El Zamora selama 4 musim berturut-turut hingga musim 2018-2019.

Sempat mendapatkan saingan dari portero Real Madrid, Thibaut Courtois, Oblak kembali meraihnya pada akhir musim 2020-2021 lalu.

Kali ini Jan Oblak sukses mengawinkan gelar La Liga 2020-2021 bersama Atletico Madrid dengan trofi El Zamora 2021.

Jan Oblak yang mengawal gawang Atletico Madrid sebanyak 38 pertandingan selama satu musim hanya kemasukan 25 gol.

Artinya rasio koefisien Oblak mencapai 0,66 gol per pertandingan, terbaik di antara seluruh kiper-kiper La Liga.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *