Lulusan La Masia (Akademi Barcelona) yang Disia-Siakan Liverpool
Jika kalian mendengar sosok Luis Alberto di kuping kalian pasti kalian akan membayangkan seorang playmaker berkelas asal klub Serie A, Liga Italia, Lazio.
Ya, sosok bernama asli Luis Alberto Romero Alconchel adalah seorang gelandang serang atau attacking midfielder andalan Biancoceleste.
Alberto pertama kali menginjakan kaki di kota Roma atau tepatnya stadion Olimpico pada bursa transfer musim panas 2016.
Kala itu Alberto datang dari Liverpool dengan fee sebesar 4 juta euro atau sekitar 65 miliar rupiah.
Jumlah yang cukup murah di kemudian hari apabila melihat kualitas penampilan bintang lima dari sang pemain.
Alberto yang juga jebolan tim muda Sevilla serta Barcelona B sudah menunjukan potensi bahwa dia adalah pemain berkualitas.
Contohnya, pada tahun 2013, Liverpool yang jatuh hati pada penampilan Alberto bersama Sevilla menebusnya dengan mahar 8 juta euro.
Angka yang cukup mahal untuk seorang pemain yang masih berusia 20 tahun saat itu.
The Reds sangat yakin dengan kemampuan Alberto.
Akan tetapi, alih-alih mampu membuktikan kualitasnya, Alberto malah tidak berkembang.
Alasan utama Alberto tidak kerasan di Merseyside adalah pola permainan Liverpool yang cenderung cepat dan sangat mengedepankan fisik.
Hal tersebut yang membuat Alberto lambat untuk beradaptasi dengan ciri permainan sepak bola Inggris, terutama di Liverpool.
Musim 2014, Alberto memutuskan hijrah ke salah satu klub La Liga lainnya, Malaga CF dengan status pinjaman.
Bersama Malaga, pemain berusia 22 tahun sedikit lebih beruntung dari sebelumnya karena sukses menciptakan 20 penampilan, 2 gol dan 2 assist.
Musim selanjutnya (2015-2016), Liverpool kembali meminjamkan sang gelandang, kali ini ke Deportivo La Coruna.
Bersama klub yang bermarkas di Riazor ini, permainan dari Alberto semakin mengkilap dan menunjukan potensi maksimal.
Di sana, Alberto tampil gemilang dengan catatan total 31 penampilan (29 di La Liga) dengan 6 gol & 7 assist di La Liga serta 1 assist di Copa del Rey.
Sayang pada akhir musim, Super-Depor (julukan La Coruna) ogah memperpanjang masa bakti Alberto menjadi status permanen.
Biaya transfer yang cukup mahal dari Liverpool menjadi salah satu kendala kepindahan Alberto secara permanen saat itu.
Luis Alberto: Sebuah Cerita Cinta di Lazio (1/2)
Musim panas 2016/2017 mungkin tidak akan pernah terbayang sebelumnya oleh seorang anak muda bernama Luis Alberto.
Sebuah tawaran datang dari sebuah klub Italia bernama Lazio.
Bahkan, tawaran yang datang bukan hanya sekedar tawaran pinjaman.
Akan tetapi, tawaran tersebut adalah transfer permanen untuk Alberto.
Liverpool sepakat untuk melepas Alberto dengan mahar sebesar 4 juta euro pada awal musim 2016/2017 itu.
Alberto memulai petualangan barunya di negara yang di mana kultur sepak bolanya belum ia ketahui sebelumnya.
Pada musim pertama bersama Tim Elang Ibukota, Alberto masih harus beradaptasi dengan keras, beruntung pelatih Lazio saat itu mempercayai dirinya.
🗓 30.06.2020
🆚️ @TorinoFC_1906
🎩 @10_luisalberto ↔️ @ciroimmobile connection 👑
#CMonEagles 🦅 pic.twitter.com/gv6LFr5htx— S.S.Lazio (@OfficialSSLazio) June 30, 2021
Musim perdana di kota Roma terbilang buruk untuk seorang Alberto, dirinya hanya mampu bermain sebanyak 10 giornata di Serie A.
Banyak pihak yang pesimis dengan performa tidak optimal dari Alberto kala itu.
Alberto bangkit dan tidak patah semangat menatap stagione 2017/2018 bersama Biancoceleste.
Hasilnya, Luis Alberto bermain menggila sepanjang musim dan membuktikan kepada publik serta fans Lazio yang kerap mencemoohnya.
Bermain sebanyak 47 kali penampilan di seluruh kompetisi, Alberto sanggup mencetak 12 gol, membuat 19 assist dan membawa Lazio berjaya di Piala Super Italia.
Dalam laga Piala Super Lazio, Alberto dan kawan-kawan sukses membawa Lazio juara setelah mengalahkan Juventus 3-2.
Luis Alberto: Sebuah Cerita Cinta di Lazio (2/2)
Berkat permainanya bak komposer tersebut, membuat namanya semakin dielu-elukan tifosi setia Tim Biru Langit.
Setelah musim tersebut, Alberto benar-benar menjadi pemain andalan tim dan menjadi otak serangan klub Lazio.
Seorang playmaker handal asal Spanyol yang mengorbit di Italia dan siap mengguncang tidak hanya Serie A, tapi juga dunia.
Musim 2018/2019, Alberto tetap menjadi playmaker Lazio, satu musim di sana, Alberto total menciptakan 37 kali bermain.
Meskipun catatan kontribusi golnya menurun (6 gol dan 6 assist), namun pemain bertinggi 183 cm ini mampu mendaratkan satu trofi, yaitu Coppa Italia ke pangkuan Biancoceleste.
Bahkan, hingga giornata 7 musim ini, Alberto total sudah bermain sebanyak 184 partita bersama SS Lazio dan menorehkan 36 gol dan 51 assist.
Dengan performa tersebut, sudah seharusnya Alberto menjadi andalan juga untuk tim nasional yang seharusnya ia bela, Spanyol.
Tapi sayang, Alberto baru mengecap 1 caps bersama La Furia Roja dan hal tersebut terjadi sekitar 4 tahun silam atau tepatnya tahun 2017.
Gaya Permainan Alberto dan Nasibnya di Timnas Spanyol
Luis Alberto adalah salah satu pemain bertalenta yang bermain di Serie A pada saat ini.
Bisa dikatakan bahwa Alberto adalah salah satu gelandang serang terbaik sepanjang masa yang pernah dimiliki SS Lazio.
Seorang gelandang serang atau playmaker yang pintar serta enerjik.
Alberto acap kali mendapatkan role atau peran sebagai pusat permainan klub SS Lazio.
Bahkan, mantan pelatih Lazio sebelum Sarri, Simone Inzaghi juga kerap menempatkan Alberto sebagai pemain sayap kiri.
Seorang pemain versatile dan tidak rewel karena di mana ia ditempatkan, Alberto selalu siap memberikan kemampuan terbaiknya.
Selain itu, Alberto juga mampu bermain di posisi gelandang tengah dengan peran mezzala atau pemain setengah sayap setengah gelandang tengah.
Tetapi mengapa hingga detik ini, Alberto baru mengemas 1 caps bersama La Furia Roja, Spanyol?
Total 1 caps yang Alberto dapat ketika memperkuat Spanyol di laga persahabatan melawan Costa Rica yang berakhir kemenangan 5-0 pada tahun 2017 dan hanya bermain selama 15 menit.
Padahal secara analisa, La Furia Roja kerap memainkan pola formasi 4-3-3 dengan satu false nine di depan.
Melihat performa maksimal Alberto bersama Lazio serta peran yang kerap ia emban di Lazio, seharusnya Alberto bisa menjadi andalan Luis Enrique.
Masih menjadi sebuah misteri besar mengapa Luis Alberto tak kunjung mendapatkan panggilan rutin untuk Spanyol mengingat kualitas yang bisa ia tawarkan.
Memang tipe pemain seperti Luis Alberto sudah cukup banyak di Spanyol, tetapi apakah mental, pengalaman dan kualitas mereka akan tetap sama jika bermain di luar Spanyol?
Dalam hal pemilihan pemain, Luis Enrique memiliki kuasa penuh terhadap pemain pilihannya.
Dan, Luis Alberto layak untuk mendapatkan kesempatan bermain bersama Timnas Spanyol serta mendapatkan caps selanjutnya.
Sejumlah 256 penampilan senior nan resmi untuk level klub, 40 gol, 63 assist dan 3 trofi adalah barang bukti kehebatan yang jarang publik apresiasi untuk Alberto.
Gol, assist, kreasi, skil, sepak bola indah, adalah hal-hal yang selalu Luis Alberto perjuangkan bagi setiap tim yang ia bela.
Rasanya, pembuktian di lapangan sudah cukup bagi El Mago, tidak perlu banyak berujar, tidak perlu banyak bertindak lagi.
Oleh karena itu, pemanggilan kedua, ketiga, dan seterusnya dari tim nasional Spanyol, adalah sesuatu yang tidak kurang tidak lebih, layak dan pantas ia dapatkan, sekarang.