
Mohamed-Ali Cho, pemain Angers berusia 17 tahun, dibanderol seharga 50 juta euro atau Rp 813 miliar oleh sang presiden klub.
Atas dasar apa pemain depan berkaki kiri ini dinilai begitu mahal?
Selengkapnya 👇
Profil Mohamed-Ali Cho, Bisa Bermain untuk 4 Negara
Mohamed-Ali Cho lahir pada tanggal 19 Januari 2004 di sebuah daerah suburban Paris, ibu kota Perancis, bernama Stains.
Kini, pemain bertinggi 182 cm sudah berusia 17 tahun dan bermain untuk klub Ligue 1 Perancis, Angers SCO.
Selain bisa bermain sebagai penyerang tengah, Mohamed-Ali Cho juga fasih menyisir posisi sayap kanan maupun kiri.
Sebelum membahas aspek sepak bola, mari kita kilas balik mengenai latar belakang Cho.
Cho lahir dari seorang ayah berkebangsaan Pantai Gading dan ibu dari Maroko.
Satu minggu setelah lahir, Cho sekeluarga langsung pindah ke London, Inggris, guna mencari pekerjaan.
Setelahnya, Cho kerap berpindah-pindah dari Inggris dan Perancis.
Enam tahun setelah kelahirannya atau 2010, Cho bergabung dengan akademi klub sepak bola Perancis divisi bawah, Chantilly.
Hanya bertahan setahun sampai 2011, Cho pun pindah ke PSG sampai 2015.
Setelah dari PSG, ia kemudian mencari ilmu ke Finch Farm, akademi Everton dari Inggris (2015-2020).
Tidak mendapatkan karir yang cemerlang di Everton, ia pun pindah ke Angers di Perancis pada 2020.
Kemudian, Cho menjadi sensasi Perancis dengan sederet rekor yang ia pecahkan.
Cho adalah pemain termuda kedua yang menandatangani kontrak profesional di Perancis, di belakang Eduardo Camavinga.
Padahal, Cho tadinya hanya diproyeksikan menjadi pemain cadangan, namun kehebatannya cukup untuk membuatnya berada di tim inti.
Selain itu, Cho juga sudah membela 2 negara sejauh ini, yaitu Inggris U16 dan Perancis U21.
Lihat postingan ini di Instagram
Untuk Perancis U21 sendiri, Cho terbilang hebat mengingat usianya yang masih 17 tahun.
Debutnya untuk Angers terjadi ketika ia berusia 16 tahun dan 7 bulan, lebih muda 4 bulan ketimbang salah satu pemain muda terbaik di dunia saat ini, Kylian Mbappe.
Debut Cho terjadi ketika Angers kalah 0-2 dari Bordeaux di Ligue 1 pada 30 Agustus 2020.
Cho masuk pada menit 81 pada hari yang bersejarah itu.
Sampai hari ini, Cho sudah bermain 41 kali untuk Angers dengan total 2 gol.
Dua gol tersebut datang pada musim ini di mana ia sudah bermain sebanyak 18 kali di Ligue 1 bersama Angers.
Komentar Presiden Angers
Berbicara kepada media Ouest France, presiden Angers, Saïd Chabane, menjelaskan tentang sang Mohamed-Ali Cho.
Lihat postingan ini di Instagram
Cho baru lahir pada 2004 dan sudah bermain di Ligue 1 serta tim nasional Perancis U21.
Apa yang kami minta bukanlah nilai ia untuk hari ini, tapi berdasarkan potensi masa depannya.
Itu bukan berarti kami akan menerima tawaran sebanyak itu, mungkin juga bisa lebih sedikit.
Bisakah ia pergi dengan biaya yang lebih murah? Aku tidak tahu, itu tetap uang yang banyak.
Bahkan, jika kami membuat sebuah kesepakatan pada musim dingin ini (Cho sepakat untuk pergi ke tim lain pada Januari 2022), tapi tujuan kami tetap bersamanya sampai akhir musim.
Itulah salah satu dari sekian syarat yang kami terima.
Chabane juga berbicara mengenai Angelo Fulgini, gelandang tengah berusia 25 tahun yang kini menarik perhatian banyak klub Premier League asal Inggris.
Musim ini, ia sudah bermain 17 kali di Ligue 1 dengan total 3 gol dan 2 asis.
Ada beberapa ketertarikan dari sejumlah klub, namun belum ada yang konkret.
Posisiku tidak berubah untuknya, kami meminta jumlah yang sama (15 juta euro atau Rp 244 miliar), atau lebih, tapi tidak kurang, tentu saja.
Sebelumnya, Feyenoord telah menawar Fulgini pada musim panas lalu, namun Angers tolak.
Potensi Penyerang Muda Ini
Sama seperti Mbappe, Mohamed-Ali Cho memulai karirnya sebagai seorang pemain sayap.
Keduanya juga memiliki karakteristik permainan yang mirip.
Kedua pemain ini adalah sosok yang nyaman ketika bola berada di kaki.
Mulai dari menggiring, mengoper dan menembak bola, Cho berada jauh di atas rata-rata untuk ukuran pemain seusianya.
Selain itu, Cho bisa bermain di posisi melebar atau tengah.
Bedanya, Cho memiliki kaki kuat kiri, sedangkan Mbappe kanan.
Untuk informasi, menurut banyak penelitian, manusia kidal atau yang kuat dengan tangan atau kaki kiri di dunia hanya berkisar sekitar 10% saja.
Oleh karena itu, Cho termasuk seorang pemain yang sangat langka di sepak bola.
Persamaan Mbappe dan Cho lainnya adalah gaya bermain yang cenderung banyak melakukan cut inside atau memotong ke dalam lapangan guna melepaskan tembakan jarak jauh, menengah atau dekat.
Apabila bisa memenuhi potensinya, bukan tidak mungkin Cho akan menjadi The Next Cristiano Ronaldo.
Dalam 18 pertandingan Ligue 1 musim ini, Cho sudah menggiring bola melewati lawan sebanyak 74 kali, atau minimal 4 kali dalam 1 pertandingan.
Gérald Baticle selaku manajer Angers pun berhasil memberikan kepercayaan kepada Momo, panggilan Cho.
Momo adalah pemain depan dengan menit bermain terbanyak dalam tim Angers dengan 1172 menit atau terbanyak ke-8 dalam tim di Angers musim ini, sejauh 18 pertandingan.
Momo dan aku sering berkomunikasi.
Begitu ungkap Baticle kepada Ligue 1 Show di beIN SPORTS.
Kami bisa berbicara tentang apa yang ia rasakan karena aku pernah merasakan hal yang sama di karirku.
Dia adalah seorang pemain sepak bola muda yang pintar, berpikiran terbuka dan berbudaya.
Momo sangat menerima saran dan bahkan sering memintanya.
Abdel Bouhazama, kepala akademi Angers, bilang bahwa Cho sudah memiliki aura tersendiri.
Satu hal yang tidak bisa dibohongi adalah sikap para pemain lain.
Ketika seseorang sangat bagus, kamu bisa melihat dari cara sikapnya ke pemain lain, cara mereka berkomunikasi, dan sikap para pemain lain kepadanya.
Dengan semua kemampuan, potensi dan sikap di atas, kita bisa melihat masa depan yang cerah dari Mohamed-Ali Cho.
