
Nuno Mendes: Hampir Jadi Korban Penculikan, Kini Dekati Rekor Cristiano Ronaldo
Nuno Mendes adalah pemain terakhir yang bergabung ke PSG di jendela transfer pemain yang gila ini.
Dia bergabung dengan status pinjaman di deadline day transfer window.
Posisi bek kiri PSG kini ada Layvin Kurzawa, Juan Bernat dan Abdou Diallo yang siap memberikan kompetisi kepada Nuno Mendes.
Musim lalu, 2020-2021, adalah musim pertama Nuno Mendes mencicipi divisi tertinggi sepak bola Portugal.
Sebelumnya, Mendes tanda tangan kontrak profesional untuk pertama kali pada 2019.
Secara keseluruhan, Mendes bermain 47 kali untuk Sporting CP Lisbon dengan 1 gol dan 3 assist.
Kemudian, trofi Liga Portugal, Piala Liga Portugal dan Piala Super Portugal juga berhasil mendarat ke José Alvalade Stadium berkat kontribusi Mendes.
Baru genap bermain semusim, sang wonderkid langsung menandatangani kontrak sampai 2025 dengan klausul pelepasan sebesar €70 juta euro (Rp 1,18 triliun).
Meskipun begitu, PSG berhasil meminjam pemain kelahiran Sintra, Portugal 19 Juni 2002.
Menurut kabar yang beredar, Sporting Lisbon akan menerima dana sebesar €7 juta euro (Rp 118 miliar) untuk biaya peminjaman.
Kemudian, PSG punya opsi untuk mempermanenkan status Mendes, hanya senilai €40 juta euro (Rp 674 miliar) atau di bawah klausul pelepasan.
Lihat postingan ini di Instagram
Nomor punggung 25 akan menjadi milik Nuno Mendes di PSG.
Nuno Mendes, Calon Salah Satu Bek Kiri Terbaik di Dunia
Secara posisi, Nuno Mendes adalah seorang bek kiri yang juga bisa bermain sebagai sayap kiri ataupun bek sayap kiri.
Setelah banyak klub besar Eropa mengincar tanda tangan sang pemain berkaki kidal ini, nyatanya Paris Saint-Germain menjadi tujuan selanjutnya.
Kemampuan utama yang menonjol dari pemain bertinggi 176 cm ini adalah kecepatan.
Kemudian, teknik menyerang meliputi operan, umpan silang, menggiring bola dan kekuatan tembakan Mendes merupakan salah satu yang terbaik di usianya.
Selain itu, kemampuan bertahannya pun terbilang baik, mulai dari tekel, intersepsi, agresivitas, sampai mencari posisi untuk membaca serangan lawan.
Apabila bisa memenuhi potensi terbaiknya, Nuno Mendes memiliki kemiripan gaya bermain dengan Jordi Alba.
Meskipun masih terlalu dini untuk menilai, tapi bakat pemain berusia 19 tahun ini sudah terlihat.
Musim lalu, sang pemain muda bermain sebanyak 29 kali di ajang Liga Portugal.
Pada musim debutnya, Nuno Mendes langsung membantu Sporting Lisbon menjuarai Liga Portugal (bonus Piala Liga Portugal dan Piala Super Portugal).
Gelar liga tersebut adalah yang pertama kali dari Sporting sejak terakhir kali mereka rengkuh pada 2002, tepat di tahun kelahiran Nuno Mendes.
Kemudian, sang pemain muda ini bermain di posisi bek sayap kiri dalam formasi 3-4-1-2 oleh pelatih Rúben Amorim.
Kenyataannya, bukan hanya Nuno Mendes yang menjadi pemain muda penuh sorotan musim lalu.
Sporting CP Lisbon memiliki banyak pemain muda berbakat, seperti João Palhinha yang berangkat ke Euro 2020 silam.
Lalu, ada juga Pedro Gonçalves, sayap kanan sekaligus top skor Sporting CP Lisbon musim lalu dengan 23 gol yang masih berusia 23 tahun.
Terakhir, ada nama Tiago Tomás, penyerang tengah yang cukup menarik perhatian dengan bakat yang ada.
Nuno Mendes yang Mengikuti Jejak Cristiano Ronaldo
Lihat postingan ini di Instagram
Mendes sudah bermain untuk tim nasional Portugal di segala kelompok usia umur mulai dari U16 sampai senior.
Dia mendapatkan cap pertamanya pada 24 Maret 2021 ketika Portugal menang 1-0 atas Azerbaijan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar zona Eropa.
Debut Nuno Mendes di Portugal terjadi ketika dirinya berusia 18 tahun, 9 bulan dan 6 hari, termuda sejak Cristiano Ronaldo (18 tahun, 6 bulan, 15 hari) pada 2003.
Selain untuk tim nasional, Mendes juga menjadi pemain termuda pernah bermain untuk Sporting CP Lisbon pada 18 Juni 2020 ketika menang 2-0 atas Tondela di kandang sendiri.
Saat itu, Mendes bermain tepat 1 hari sebelum berulang tahun ke-18.
Rekor pemain termuda Mendes di Sporting CP Lisbon tersebut adalah yang termuda sejak terakhir kali terjadi pada 2003 dari.. Cristiano Ronaldo.
Kemudian, pemain yang bernama lengkap Nuno Alexandre Tavares Mendes ini akhirnya berangkat untuk Euro 2020.
Sayangnya, Mendes justru cedera ketika Euro 2020 (yang digelar pada 2021) ini berjalan.
Mendes tidak bermain ketika Portugal menang 3-0 atas Hungaria, kemudian cedera otot sehingga tidak bisa bermain saat Portugal kalah 2-4 dari Jerman.
Tidak sampai di situ, pada pertandingan terakhir babak grup, Mendes juga tidak bisa terlibat ketika Portugal seri 2-2 kontra Perancis.
Pada babak 16 besar kontra Belgia, Mendes sudah sembuh, namun tidak bermain ketika Portugal kalah 1-0 dari Belgia.
Hampir Diculik oleh Penjahat yang Ternyata..

Nuno Mendes dari masa kecil hingga juara bersama Sporting CP Lisbon Portugal (kredit: lifebogger.com)
Mendes adalah keturunan Angola di Sintra, daerah dekat Lisbon.
Pemain ini dijuluki Kandimba oleh teman-teman dan rekan setim.
Kandimba adalah karakter fiksi dalam sebuah series tv berjudul A Única Mulher dari TVI.
Masa kecil adalah salah satu masa yang indah bagi anak-anak di dunia, termasuk Mendes.
Masa-masa sekolah adalah salah satu masa terindah bagi anak-anak.
Pada suatu hari, ketika berusia 11 tahun, Mendes baru saja menyelesaikan sekolahnya yang panjang, melelahkan dan menyenangkan.
Ketika dalam perjalanan, Mendes menyadari bahwa ada seorang pria yang mengikutinya sejak tadi dari sekolah.
Kemudian, Mendes berusaha menghilangkan jejak dengan berjalan lebih cepat dan mengambil jalan pulang yang tidak biasa atau memutar.
Namun, usahanya sia-sia.
Sesampainya di rumah, sang Nuno Mendes kecil langsung berlari ke dapur untuk mencari pelindung diri dan bersembunyi di ruang tamu.
Setelah beberapa saat, bel rumah berbunyi.
Awalnya, Nuno Mendes mengira ini adalah percobaan perampokan atau penculikan.
Kenyataannya, terduga perampok sebetulnya adalah pemandu bakat Sporting Lisbon!
Setelah kejadian itu, Nuno Mendes yang bermain untuk tim amatir Despertar, akhirnya bergabung ke Sporting Lisbon.
Selain klub tersebut, si kecil ini juga diminati oleh dua raksasa Portugal lainnya, Benfica dan Porto.
Apabila mungkin pada saat itu, yang mengetuk pintu adalah benar-benar penjahat, mungkin kita tidak bisa menyaksikan talenta hebat ini mulai mengikuti rekor Cristiano Ronaldo.
