Connect with us

Artikel Top Peluit

Pratama Arhan, Dari Kabupaten Blora Menuju Tokyo di Jepang

Pratama Arhan, Bintang muda Timnas Indonesia yang berasal dari klub PSIS Semarang akhirnya resmi berseragam Tokyo Verdy. Simak kisahnya!

Pratama Arhan (kredit foto: affsuzukicup.com)

Karir Melejit Seorang Pratama Arhan

Pratama Arhan resmi berseragam salah satu klub di Liga 2 Jepang, yaitu Tokyo Verdy.

Pemain asli asal Blora ini akhirnya mengikuti kompatriotnya dengan bermain di kompetisi luar negeri.

Sebelum ini, memang ada nama-nama pemain muda asal Indonesia yang bermain di berbagai kompetisi mancanegara.

Sebut saja Witan Sulaeman dan Egy Maulana yang memperkuat FK Senica, Asnawi Mangkualam di klub Ansan Greeners dan Saddil Ramdani di Sabah FC.

Permainan anak muda kelahiran Blora, 21 Desember 2001 ini sangat mengesankan terutama dalam satu tahun terakhir.

Bukan tanpa alasan, Arhan sudah berhasrat bisa menjadi pemain bola sejak masih kecil.

Besar di sebuah desa bernama Sidomulyo di sebuah kecamatan Banjarejo, kecintaan Arhan dengan ‘Si Kulit Bundar’ sudah tercium sejak masa kanak-kanak.

Untuk memfasilitasi keinginan sang anak bermain sepakbola, kedua orang tua Pratama Arhan memasukan sang anak ke sekolah sepakbola (SSB) di sekitar rumahnya, di Kabupaten Blora.

Adalah SSB Putra Mustika yang menjadi akademi sepakbola pertama sang pemain yang memiliki nama panggilan Arho ini.

Tiga tahun di Putra Mustika hingga tahun 2015, Arho memutuskan pindah ke SSB Terang Bangsa.

Di SSB Terang Bangsa potensi sang full-back kiri ini semakin moncer.

Kecepatan, keberanian, daya juang serta etos kerja yang tinggi membuat bakat Arhan tercium hingga akademi besar di provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, pemain bertinggi 172 cm ini juga memiliki kemampuan unik nan istimewa: lemparan ke dalam jarak jauh yang berakurasi tinggi.

Ya, Akademi PSIS akhirnya merekrut Arhan yang saat itu berusia 17 tahun pada tahun 2018.

Arhan harus meninggalkan keluarganya di Kabupaten Blora untuk mengejar cita-citanya bermain sepakbola secara profesional di ibukota provinsi Jawa Tengah ini.

Jarak tempuh sekitar 125 km antara rumah Arhan dengan pusat pelatihan Akademi PSIS tidak menjadi masalah buat Arhan.

Sebaliknya, Arhan menjadikan hal tersebut sebagai motivasi agar semakin berkembang sebagai pemain sepakbola.

Meroketnya Karir Arhan Bersama PSIS & Timnas Indonesia

Selama dua tahun di tim junior PSIS, Arhan ikut membantu PSIS muda dalam berbagai kompetisi termasuk kompetisi Elite-Pro Academy.

Beruntung karena saat itu Arhan datang ketika PSIS sudah masuk ke dalam top tier sepakbola Indonesia, Liga 1.

Memasuki musim 2020, Arhan mendapatkan promosi dengan naik kelas ke tim utama atau senior Laskar Mahesa Jenar.

Berlatih bersama tim utama tidak disia-siakan oleh Arhan begitu saja.

Berlatih bersama Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan membuat Arhan mendapatkan pengalaman yang luar biasa saat itu.

Sayang, kompetisi Liga 1 musim 2020 harus berhenti karena efek pandemi COVID-19 yang sangat tinggi.

Pada tahun 2020 itu juga, Arhan mendapatkan kesempatan untuk berlatih bersama tim nasional Indonesia U-19 asuhan pelatih kepala Shin-Tae yong.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh ARHAN (@pratamaarhan8)

Hal tersebut Arhan ketahui pada Selasa, 25 Agustus 2020 setelah PSSI merilis nama-nama pemain Indonesia U19 untuk mengikuti pemusatan latihan di Kroasia.

Kesempatan emas yang lagi-lagi datang kepada Arhan dan sang pemain full-back kiri ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Berlatih di luar negeri, coach Shin Tae-yong hampir selalu mempercayakan pertahanan sisi kiri kepada seorang Arhan.

Banyak potensi dari Arhan yang membuat Shin Tae-yong jatuh hati kepada permainan anak asli Blora ini.

Selama masa uji coba bersama Timnas U19, Arhan sukses membukukan 8 pertandingan dan selalu menjadi andalan coaching staff Indonesia.

Alhasil, PSIS Semarang mengandalkan sosok Arhan guna menghadapi Piala Menpora 2021.

Arhan tampil spartan sepanjang turnamen walaupun gagal membawa Mahesa Jenar terbang jauh tetapi namanya keluar sebagai Best Young Player atau Pemain Muda Terbaik di Piala Menpora 2021.

Hal tersebut bahkan tetap berlanjut ketika berlaga bersama Indonesia U23 di Pra Piala Asia U-23 di akhir tahun 2021.

Saat itu, coach Shin Tae-yong kembali mempercayakan Arhan sebagai full-back kiri Indonesia selama dua pertandingan.

Sayang dalam dua pertandingan menghadapi Australia, Arhan dan kawan-kawan belum beruntung karena dikalahkan Tim Kangguru Muda pada 26 Oktober dan 29 Oktober 2021.

Grafik Menanjak Performa Arhan & Tawaran Tokyo Verdy

Melihat bakat dan potensinya semakin mengkilap, Arhan termasuk pemain muda yang masuk ke dalam komposisi akhir skuat Indonesia di Piala AFF 2020.

Piala AFF 2020 yang berlangsung sejak 5 Desember 2021 hingga awal Januari 2022 di Singapura ini membawa keberuntungan untuk Pratama Arhan.

Sepanjang ‘Piala Dunia Asia Tenggara’ tersebut, Arhan tampil sebanyak 6 kali dengan menciptakan 2 gol serta 2 asis, catatan kontribusi gol yang tinggi mengingat posisi asli Arho sebagai pemain bertahan.

Arho tampil sangat memukau, padahal usianya masih 20 tahun dan sempat merayakan hari ulang tahunnya di Singapura.

Setelah partai final, walaupun Indonesia hanya bisa keluar sebagai runner-up, Arhan lagi-lagi mendapatkan gelar yang sama ketika di Menpora Cup 2021.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh ARHAN (@pratamaarhan8)

Ya, gelar tersebut adalah GOAL NXGN Award for Young Player of the Tournament dan termasuk ke dalam The Dream Team XI AFF 2020 versi berbagai jurnalis olahraga mancanegara.

Setelah turnamen berakhir, nama Arhan dikait-kaitkan ke beberapa klub di kompetisi luar negeri.

Belum tahu apa klub terbaru dari Arhan pasca turnamen dwi tahunan Piala Asia Tenggara tersebut, datang sebuah kabar mengejutkan.

Tanpa banyak basa basi, Rabu pagi (16/2) waktu Indonesia, Pratama Arhan resmi akan memperkuat klub J-League 2, Tokyo Verdy.

Tokyo Verdy bukan nama asing bagi pecinta sepakbola Jepang di Indonesia.

Klub yang bermarkas di stadion Ajinomoto ini total sudah merengkuh 7 kali gelar Liga Jepang dan 1 gelar Liga Champions Asia 1987/1988 (saat itu masih bernama Piala Champions dengan format lama).

The Verde memberikan kontrak selama dua tahun untuk seorang Pratama Arhan.

Melalui CEO klub PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menegaskan bahwa manajemen Mahesa Jenar berkomitmen untuk tidak meminta biaya transfer kepada Tokyo Verdy.

Hal tersebut mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak.

Karena hal tersebut juga lah yang memudahkan seorang Arhan untuk bisa berkarir di luar negeri atau tepatnya di Liga Jepang pada musim depan.

Ganbatte, Pratama Arhan!

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P