Connect with us

Artikel Top Peluit

Mengapa Puskas Arena di Budapest Penuh dengan Penonton di Euro 2020?

Sekitar 60 ribu lebih penonton menyaksikan aksi Cristiano Ronaldo dan Portugal menghadapi Hungaria di saat pandemi covid-19. Kok, bisa?

Padahal, Dunia Sedang Mengalami Pandemi Virus Corona

Siapapun yang menonton pertandingan antara Portugal vs Hungaria kemarin (Selasa, 15 Juni 2021 pukul 23.00 WIB) di mana sang juara bertahan memulai kick off-nya di EURO 2020 pasti akan menyadari sesuatu yang berbeda selain Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, yaitu kapasitas tempat duduk Puskas Arena di Budapest yang penuh oleh lautan penonton.

Stadion berkapasitas 67.000 tempat duduk itu dikhususkan bagi para penonton, dengan para fans dari negaranya yang menjadi tuan rumah pertama dari tiga pertandingan di turnamen tersebut.

Jumlah tersebut sangat berbanding terbalik bila melihat pertandingan di Wembley pada hari Minggu saat Inggris mengalahkan Kroasia dengan skor 1-0 berkat gol yang tercipta oleh Raheem Sterling.

Lebih dari tiga kali dari jumlah itu diekspektasikan masuk ke Puskas Arena hari itu untuk menyaksikan tim nasional kesayangan mereka melawan Portugal.

Di sisi lain, hanya 34.000 penonton yang diizinkan masuk ke Stadion Krestovsky di Saint Petersburg Rusia dan Stadion Olimpiade di Baku, Azerbaijan yang mendekati jumlah tersebut selama turnamen di bawah regulasi saat ini.

Batas Kapasitas Stadion Tuan Rumah EURO 2020

  • Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda (12,000)
  • Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan (34,000)
  • Arena Nationala, Bucharest, Rumania (13,000)
  • Puskas Arena, Budapest, Hungaria (67,000)
  • Parken Stadium, Copenhagen, Denmark (12,000)
  • Hampden Park, Glasgow, Skotlandia (13,000)
  • Allianz Arena, Munich, Jerman (14,500)
  • Wembley Stadium, London, Inggris (22,500)
  • Stadio Olimpico, Rome, Italia (17,500)
  • La Cartuja, Seville, Spanyol (13,165)
  • Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Rusia (34,000)

Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana caranya negara seperti Hungaria, yang dipimpin oleh Viktor Orban, seorang pemimpin partai populis sayap kanan Fidesz, mampu memenuhi kapasitas tempat duduk Puskas Arena di tengah situasi pandemi seperti ini?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Viktor Orban berinvestasi besar dalam sepak bola selama dekade terakhir.

Dengan begitu, akan menimbulkan citra yang positif dari Orban bagi para pemilihnya serta citra negaranya di seluruh Eropa.

Ketika UEFA tidak dapat mengadakan empat pertandingan Liga Champions karena terjadi COVID-19, ia dengan cepat menawarkan diri.

Akhirnya, pertandingan 16 Besar antara Liverpool dan RB Leipzig serta Manchester City dan Borussia Monchengladbach terlaksana di Puskas Arena.

Stadion yang sama juga menjadi arena antara pemenang Liga Champions, Bayern Munich dan juara Liga Eropa, Sevilla di September 2020 lalu.

Bagaimana Puskas Arena di Budapest Mendapatkan Iziin untuk Menggunakan Kapasitas Stadion 100%?

Sebuah sumber mengatakan, pemerintah sudah tahu bahwa EURO akan datang sekali dan mungkin tidak akan pernah lagi dalam waktu yang sangat lama.

Jadi, ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan diri.

Angka COVID-19 memang sudah membaik, namun banyak yang masih mempertanyakan mengapa stadion itu akan penuh.

Jawabannya sangat mudah, yaitu karena pemerintah dan perdana menteri Hungaria sangat mencintai sepakbola.

Selain itu, mereka sangat mengerti betapa EURO ini penting bagi timnas dan negaranya.

Pemerintah Hungaria sudah mulai menetapkan peraturan sejak awal musim panas agar setiap warganya dapat menonton pertandingan.

Bila tidak memiliki EURO, tentu peraturan yang lebih serius akan terlaksana.

Hal ini jadi pertanda bahwa perdana menteri memang mencintai sepakbola.

Selain itu, kecintaannya terhadap sepakbola juga terbukti dengan pelaksanaan vaksin yang sukses.

Mereka ingin memastikan bahwa EURO ini akan menjadi “pengalaman seumur hidup” yang tidak terlupakan bagi para pendukung timnas Hungaria.

Sedikit Tentang Orban

Viktor Orban

Pria berusia 58 tahun ini sedang menjalani masa jabatannya yang keempat dan berniat untuk mempertahankan kedudukannya di masa kelima pada pemilihan tahun depan.

Pendekatan yang ia gunakan mengadopsi nasionalisme dan menganggap negara – negara seperti Rusia, Cina dan Belarusia sebagai sekutu dekat.

Ia juga menganggap bahwa keputusan Britania Raya untuk meninggalkan Uni Eropa adalah sebuah bentuk kebesaran bangsa dan mengatakan bahwa Donald Trump, presiden AS yang gagal terpilih kembali dalam pemilu sebagai “sangat baik”.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P