Connect with us

Artikel Top Peluit

Top Skor Liga Eropa Sepanjang Masa itu Bernama Radamel Falcao

Sepak terjang penyerang tengah legendaris asal Porto di kompetisi kasta kedua benua biru tersebut sangat luar biasa secara individu dan tim.

Radamel Falcao: Top Skor Liga Eropa Sepanjang Masa

Jika mendengar nama Radamel Falcao, kalian akan membayangkan seorang top skor Liga Eropa sepanjang masa.

Ya, pemain yang bernama asli Radamel Falcao Garcia Zarate kelahiran 10 Februari di Santa Marta, Kolombia adalah sosok yang dimaksud.

Falcao adalah pemilik sebuah rekor yang sangat impresif di kompetisi antarklub di benua biru.

Sebuah catatan yang menegaskan bagaimana sebuah dominasi dan hegemoni seorang Falcao.

Sebagai seorang centre forward, Falcao memiliki atribut yang lengkap untuk menjadi seorang juru gedor yang berbahaya.

Falcao memang memiliki tinggi badan ‘hanya’ 1,77 meter tetapi untuk urusan kecepatan, kekuatan serta akurasi dalam menembak, pemain ini jagonya.

Hal inilah yang akhirnya membawa Falcao mencicipi ketatnya sepak bola Eropa pada tahun 2009.

Ketika itu, FC Porto menebus striker Timnas Kolombia tersebut dengan biaya kompensasi sebesar 5,43 juta euro.

Jumlah yang sangat besar saat itu mengingat Falcao datang dari River Plate (Argentina) dengan usia yang masih cukup muda, 23 tahun.

Akan tetapi, hal tersebut tidak menciutkan mental Radamel Falcao sedikitpun.

Tinta emas akhirnya Falcao persembahkan untuk klub yang bermarkas di Dragao Arena ini.

Bersama O Dragoes (julukan Porto), pemain berjuluk El Tigre ini berhasil menyumbangkan 72 gol dari 87 penampilan selama 2 musim.

Dalam kurun waktu tersebut, ia juga membuat 17 assist bagi gol rekan-rekannya.

Salah satu musim yang mungkin tidak akan terlupakan dari Falcao adalah saat di musim keduanya di benua Eropa.

Kemudian, Falcao sukses membawa FC Porto menjadi juara Piala Portugal serta Liga Eropa musim 2010/2011.

Selain itu, pundi-pundi golnya membuat Falcao menuju Top Skor Liga Eropa sepanjang masa.

El Tigre On History (1/2)

Bersama FC Porto pada musim kedua inilah, faktor adaptasi bermain di Eropa yang dilakukan dengan baik membuat Falcao menggila.

Pada Liga Eropa musim 2010/2011, Falcao sukses membawa tim kebanggaan publik Porto bersorak gembira.

Alasannya adalah gelar juara di Eropa yang berhasil Falcao dan kawan-kawan persembahkan.

Walaupun berstatus kompetisi kasta kedua, tetapi nama Falcao sangat dielu-elukan oleh suporter FC Porto.

Selama gelaran turnamen, El Tigre bermain bak kesetanan untuk membawa timnya menjadi yang terbaik.

Hampir selalu menjadi andalan di setiap pertandingan membuat Falcao semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

Selama satu musim kompetisi Liga Eropa 2010/2011 berlangsung, Radamel Falcao sukses mencetak total 17 gol.

Rekor tersebut adalah yang terbanyak bagi seorang pemain yang mencetak gol pada putaran final Liga Eropa (babak grup dan gugur).

Sebuah jumlah yang sangat yang banyak mengingat FC Porto hanya bermain sebanyak 14 kali.

Dengan artian, hampir di setiap pertandingan Falcao sukses mencetak gol.

Termasuk salah satu gol terpenting dalam karirnya ketika bermain di partai puncak menghadapi sesama wakil Portugal, Braga.

Dalam laga yang berlangsung di Aviva Stadium kota Dublin, Republik Irlandia itu, Falcao mencetak satu-satunya gol dalam laga tersebut.

Berkat kemampuan terbaiknya, salah satu klub besar Spanyol, Atletico Madrid menaruh hati kepada Radamel Falcao.

Pada awal musim 2011/2012, Falcao resmi hengkang ke Atletico Madrid dengan fee sebesar 40 juta euro plus 10 juta euro sebagai bonus.

Lagi-lagi menjadi sebuah rekor pribadi untuk seorang Falcao, top skor sepanjang masa Liga Eropa.

El Tigre On History (2/2)

Pada awal musim 2011/2012 Falcao resmi mendarat di kota Madrid guna bergabung dengan Los Rojiblancos.

Pelatih Atletico Madrid saat itu, Gregorio Manzano mengatakan bahwa Falcao akan menjadi peluru terbaiknya guna berburu berbagai gelar juara.

Perkataan yang ternyata ada benarnya setelah melihat apa yang Falcao berikan kepada tim Atletico Madrid.

Pada musim pertamanya di Los Rojiblancos, Falcao langsung menggila di kompetisi yang menjadi habitat favorit dari El Tigre.

Kemudian, Desember 2021, Diego Simeone masuk menggantikan Manzano.

El Diego mempercayakan lini depan serta ujung tombak kepada Falcao agar Atletico dapat berbicara banyak di kompetisi lokal atau Eropa.

Radamel Falcao kemudian menjawab tantangan yang diberikan oleh coaching staff dan manajemen dengan sangat baik.

Walau tidak berhasil membawa Atletico Madrid berbicara banyak di La Liga Spanyol, hal sebaliknya tidak berlaku di Liga Eropa.

Kemudian, Falcao sukses membawa Atletico Madrid ke final Liga Eropa 2011/2012 sekaligus menyegel gelar juara di Arena Nationala, Bucharest, Rumania.

Di laga final tersebut, Atletico dengan sangat perkasa membungkam perlawanan Athletic Bilbao dengan skor 3-0.

Radamel Falcao kemudian sukses menciptakan brace alias dua gol dalam laga super seru tersebut.

El Tigre sendiri, selain sukses menyabet gelar juara Liga Eropa secara berturut-turut juga berturut-turut meraih gelar top skor Liga Eropa.

Hanya dalam dua musim tersebut, Falcao resmi memegang gelar Top Skor sepanjang masa Liga Eropa dengan raihan 30 gol dalam 31 pertandingan.

Sayang, kebersamaan Falcao dengan Atletico tidak berlangsung lama karena sang pemain memutuskan hijrah ke AS Monaco pada musim panas 2013.

Saya sudah mengenal Falcao sejak ia belia dan saya mendoakan yang terbaik. Jika ia memutuskan untuk pergi, saya akan bahagia untuknya. Jika ia tetap bersama kami, saya pun akan tetap berbahagia“, ujar Diego Simeone pada akhir musim 2012/2013

Dari perkataan serta komentar Simeone, pelatih top skor sepanjang masa Liga Eropa ini di Atletico Madrid, menegaskan bahwa sang striker sangat berharga.

Daftar Top Skor Sepanjang Masa Liga Eropa

Berikut adalah daftar top skor sepanjang masa di ajang Liga Eropa.

NAMA PEMAIN JUMLAH GOL KLUB
Radamel Falcao 30 Porto, Atlético de Madrid
Aritz Aduriz 26 Athletic Club
Munas Dabbur 24 Maccabi Tel-Aviv, Salzburg, Sevilla, Hoffenheim
Kevin Gameiro 22 Sevilla, Paris Saint-Germain, Strasbourg
Alexandre Lacazette 22 Arsenal
Pierre-Emerick Aubameyang 22 LOSC, Dortmund, Arsenal
Edin Džeko 21 Wolfsburg, Manchester City, Roma
Óscar Cardozo 20 Benfica
Romelu Lukaku 20 Anderlecht, Everton, Inter

Gol yang terhitung hanya dari babak putaran final Liga Eropa (fase grup dan fase gugur), sehingga tidak menghitung dari babak kualifikasi.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *