
Kado Manis di Usia Setengah Abad Klub Ibu Kota
PSG akan bertemu dengan RB Leipzig dalam babak semifinal Liga Champions musim 2019-2020. Pertandingan akan berlangsung pada Selasa (18/08) setempat atau Rabu (19/08) dinihari WIB. Stadion Da Luz di Lisbon, Portugal akan menjadi saksi pertempuran penentuan finalis kompetisi klub antar Eropa tertinggi.
Paris Saint-Germain mencetak 2 gol comeback di menit-menit akhir melawan Atalanta di babak perempat final. Sebelumnya, Atalanta sempat unggul lewat gol Mario Pasalic. Peluang emas Neymar di babak pertama yang tinggal berhadapan dengan kiper terbuang sia-sia.
Secara dramatis, Neymar memberikan umpan kepada Marquinhos di menit 90 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Pemain pengganti Kylian Mbappe kemudian mengirim umpan mendatar untuk mantan penyerang Stoke City, Eric Maxim Choupo-Moting untuk mencetak gol kemenangan.
Dalam perayaan hari ulang tahun yang ke-50 untuk PSG, nampaknya hadiah berupa semifinal Liga Champions merupakan kado yang dibutuhkan. Semifinal ini juga menjadi yang pertama setelah terakhir Les Parisiens meraihnya 25 tahun yang lalu.
Ditemui setelah pertandingan, Neymar mengaku optimis sejak awal: “Aku tidak pernah berpikir untuk pulang ke rumah. Sejak pemanasan sampai selesai, kami tetap percaya. Kami tidak pernah menyerah. Tidak ada satupun yang bisa menggagalkan keinginanku untuk ke final.” Ia juga menambahkan apa pola pikir yang dimiliki oleh para pemain PSG: “Kami adalah tim yang luar biasa, kami adalah keluarga, jadi kami tahu apa tujuan kami, tidak mungkin untuk menyingkirkan kami.”
Berlawanan dengan pemainnya, justru Thomas Tuchel selaku manajer PSG mengaku realistis saat tertinggal: “Aku sudah berpikir tentang eliminasi, setelah 88 menit saat 1-0, aku realistis. Aku tidak punya perasaan bahwa kami akan mencetak gol. Meskipun begitu, manajer asal Jerman ini sempat punya harapan untuk menang: “Aku bilang kepada asistenku jika kami mencetak gol maka kami akan menang. Setelah pertandingan, usaha-usaha ini sangatlah pantas dihargai.”
Klub Seumur Jagung yang Merubuhkan Permainan Parkir Bus
Semifinalis lain, RB Leipzig berhasil mengungguli tim parkir bus Atletico Madrid untuk mencapai semifinal Liga Champions mereka setelah 11 tahun berdiri.
Setelah babak pertama yang buruk, Dani Olmo berhasil mencetak gol untuk RB Leipzig melalui sundulan kepala. Walau begitu, pemain pengganti Atletico Madrid berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih setelah sebelumnya ia sendiri yang dilanggar di dalam kotak penalti.
Atletico Madrid yang mengincar final ketiga di 6 tahun terakhir terlihat ingin mengulur pertandingan sampai babak tambahan dan bertahan lebih lama. Los Rojiblancos dihukum oleh gaya bermain super defensive mereka sendiri setelah Tyler Adams mencetak gol yang sempat terpantul. Tim besutan Julian Nagelsmann ini akhirnya berhasil menumbangkan anak buah Diego Simeone dengan skor 2-1.
Ditemui seusai mengalahkan Atletico, Julian Nagelsmann tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya: “Kami sangat bahagia dan aku sangat bangga kepada tim kami. Kami bertahan dengan semangat dan kami adalah tim yang lebih baik melawan tim yang sangat bagus dan berpengalaman. Kami bermain luar biasa.”
Bermain dengan fighting spirit yang tinggi menjadi salah satu kunci kemenangan anak asuh Nagelsmann: “Kami memulai dengan bagus dan sangat termotivasi. Anak-anak tetap tenang yang mana bagus untuk dilihat. Aku senang pertandingan tidak berlanjut ke babak extra time. Dengan ini, kami bisa menyimpan tenaga lebih untuk pertandingan selanjutnya.”
Berhadapan dengan tim raksasa, Nagelsmann mengaku sangat waspada dengan kualitas tim PSG: “Paris Saint-Germain adalah tim level dunia dengan pelatih yang hebat. Mereka punya kualitas dan selalu mengancam sampai menit-menit akhir. Kamu pasti melihat hal itu saat mereka melawan Atalanta Bergamo. Mereka adalah tim yang dipenuhi bintang-bintang. Kami harus memberikan 100% yang kami punya, tapi kami tidak sabar untuk pertandingan dan akan sangat termotivasi untuk bermain.”
Kesempatan Terakhir Mbappe dan Neymar untuk Bertahan di PSG?
Menurut data Transfermarkt, total dari nilai skuat PSG adalah 801,45 juta Euro, berada di atas RB Leipzig yang ada di angka 507,83 juta Euro. Dengan angka fantastis seperti itu, PSG tentu punya tekanan sendiri untuk bisa melewati RB Leipzig di final dan menjadi juara. Belum lagi dengan 2 megabintang mereka, Kylian Mbappe dan Neymar yang dianggap terlalu hebat untuk bermain bersama PSG di Ligue 1 Prancis. Saat diboyong dari Barcelona, Neymar dibanderol dengan 222 juta Euro dan Mbappe dilepas dengan harga 138 juta Euro oleh AS Monaco. Duet mereka terbukti membuat PSG menguasai kompetisi lokal Prancis, bukan Eropa. Namun, apabila PSG gagal lagi dalam menjuarai Liga Champions, bukan tidak mungkin mereka berdua akan pergi meninggalkan PSG untuk mencari klub dengan peluang menjuarai UCL lebih tinggi.

Pingback: RB Leipzig: Dianggap "Menghancurkan Kultur Sepak Bola Jerman"