
Cerita Cinta & Cita Romelu Lukaku di Chelsea
Desas desus berita kepindahan Romelu Lukaku ke Chelsea semakin pasti.
Lukaku telah sepakat untuk memperkuat kembali tim London Biru untuk musim 2021/2022.
Chelsea menebus Romelu Lukaku dengan mahar yang luar biasa.
Biaya sekitar 115 juta euro (1,9 triliun rupiah) akan menjadi kompensasi yang harus dibayarkan oleh tim London itu.
Nilai yang sepadan apabila melihat kinerja, kualitas dan prestasi Lukaku selama bermain untuk Inter Milan.
Romelu Lukaku memiliki atribut sebagai striker berbahaya di Eropa.
Raihan gol, assist hingga xG (ekspektasi gol) sangat tinggi, tidak salah sang striker mendapatkan julukan predator kotak penalti.

Didier Drogba (kiri) dan Romelu Lukaku (kanan) ketika di Chelsea musim 2012-2013
Awal Karir Menjanjikan Lukaku
Romelu Lukaku lahir di Antwerp pada 13 Mei 1993 (saat ini berusia 28 tahun), penyerang bertinggi 190 cm memulai karir bermain olah bolanya di Rupel Boom sebelum akhirnya bergabung dengan akademi Anderlecht.
Di Anderlecht, skill olah bolanya semakin meningkat tajam, bahkan saking memiliki postur tinggi besar, Lukaku sudah bermain di Anderlecht senior saat usia 16 tahun.

Debut Romelu Lukaku di Anderlecht
Dua musim di Anderlecht senior membuat salah satu tim Premier League terpincut dan jatuh hati kepada Lukaku
Semua tahu bahwa Lukaku pada akhirnya menjadi wonderkid di Stamford Bridge, kandang Chelsea pada tahun 2011.
Karena saat itu terlalu belia, Big Rome sempat ‘bersekolah’ di berbagai klub lain di Premier League.
Walau begitu, pada musim pertamanya, Lukaku sempat mendapatkan 12 caps tanpa sekalipun mencetak gol bersama Chelsea.
Tahu Lukaku akan jarang bermain, tetapi memiliki potensi ledak yang luar biasa, manajemen Chelsea meminjamkan sang striker ke West Bromwich Albion pada musim 2012/2013.
Hasilnya sungguh luar biasa, 38 penampilan serta raihan 17 gol merangkum prestasi satu musim Lukaku bersama The Baggies, WBA.
Kala itu, bahkan usia Lukaku baru genap 20 tahun!
Sinar kebintangan jelas tepancar dari pria muda Belgia keturunan Kongo ini.
Puncak Karir Lukaku
Pada awal musim 2013/2014 giliran The Toffees, Everton yang mengamankan jasa Lukaku dengan status peminjaman penuh semusim.
Dan pada awal musim 2014, Everton menebus Lukaku dengan mahar 28 juta poundsterling.
Nilai yang sangat besar untuk pemain berusia 21 tahun saat itu.
Tiga musim di Goodison Park, markas Everton, Lukaku persembahkan total 166 penampilan dan raihan 87 lesatan gol! Catatan yang luar biasa.
Tantangan selanjutnya datang ketika Manchester United mendatangkan Lukaku pada musim 2017/2018 dengan biaya sangat besar, 75 juta poundsterling atau setara 1,49 triliun rupiah.
Datang dengan kepercayaan luar biasa serta mendapatkan nomor punggung 9 membuat Lukaku diprediksi semakin menggila di Old Trafford.
Tapi sayang, Lukaku gagal menjawab ekspektasi manajemen Manchester merah. Lukaku hanya mencetak 42 gol dalam dua musim di berbagai kompetisi.

Romelu Lukaku di Manchester United
Walau terlihat banyak gol yang tercipta, nyatanya manajemen MU tetap melego sang big man ke Inter Milan pada 2019.
Lika-Liku Lukaku
Karir yang berlika liku dari Lukaku membuat sang penyerang terdampar di kota Milan.
Lukaku adalah penyerang bertubuh tinggi dan berbadan kekar, tapi tidak bermain sebagai seorang target man, melainkan lebih mobile dengan kerap melebar ke sisi sayap dan menusuk ke dalam.
Selain fisik yang bagus, Lukaku juga punya kecepatan dan insting mencetak gol yang tajam.
Secara kasat mata, Lukaku adalah seorang penyerang komplit di segala aspek permainan.
Maka dari itu, kombinasi dari semua hal di atas berhasil menciptakan seorang pemain yang mengerikan untuk tim lawan.
Meskipun begitu, pemain ini hadir bukan tanpa kekurangan.
Lukaku kerap diejek oleh masyarakat sosial media dan internet karena sentuhan pertamanya yang buruk, coba saja search “Lukaku first touch” di YouTube, maka kamu akan menemukan tidak sedikit konten yang hadir diiringi dengan musik-musik komikal.
Selain sentuhan pertama yang buruk, Lukaku kadang butuh banyak peluang untuk mencetak 1 gol sehingga menganggu konsistensi penampilan dalam hal mencetak gol dan membuat assist.
Akhirnya, setelah 8 musim bermain di kompetisi sepakbola liga Inggris, Lukaku menuju Italia dan bermain untuk Inter Milan di Serie A.
Proses adaptasi yang baik dan kerja sama yang apik bersama sang duet, Lautaro Martinez membuat Lukaku dapat berikan penampilan terbaiknya.
Terbukti dengan 1 scudetto untuk Inter di akhir musim 2021 menjadi pencapaian terbaiknya.
Selain gelontoran gol yang sangat banyak (64 gol), Lukaku juga menyabet gelar Serie A MVP 2020-2021.
Secara performa pun, Lukaku mengalami peningkatan di Inter Milan.
Sebelumnya, Lukaku mencetak 42 gol dan membuat 13 assist dari 96 penampilan di Manchester United.
Kini, Lukaku berhasil akhiri lika-liku di Inggris dengan mencetak 64 gol dan membuat 16 assist dari total 95 laga untuk Inter Milan.
What a journey by Lukaku!
