
Penampil Terbaik di Serie A Sejauh ini Diisi Banyak Veteran
Dua pencetak gol terbanyak di Serie A sejauh ini adalah Zlatan Ibrahimovic (8 gol) dan Cristiano Ronaldo (6 gol).
Masalahnya, usia Ronaldo (35 tahun) dan Ibrahimovic (39 tahun) sudah tidak muda lagi.
Padahal, pemain tua cenderung tidak lebih baik ketika mereka muda.
Serie A adalah salah satu dari 5 liga terbaik di Eropa saat ini selain Jerman, Perancis, Spanyol dan Inggris.
Tm-tim Italia seperti Juventus, Inter Milan, AC Milan, AS Roma, Napoli, Fiorentina dan Lazio adalah kesebelasan yang dihormati di dunia.
Namun, banyak pemain yang sudah tidak muda di Serie A yang lebih mendominasi setiap minggunya ketimbang pemain muda.
Mari kita sedikit membuka data dari WhoScored terkait usia 10 pemain dengan penampilan terbaik di masing-masing liga musim ini (per 19 November 2020).
Premier League Inggris datang dengan rataan termuda, yaitu 23,3 tahun.
Di belakangnya, Ligue 1 Perancis mengikuti dengan 24,9 tahun.
Masing-masing La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman membuntuti dengan rataan usia 26 tahun dan 26,5 tahun.
Bagaimana dengan Italia?
Usia rata-rata 10 pemain dengan penampilan terbaik di Serie A adalah 30,9 tahun.
Bahkan, enam pemain berusia di atas 30 tahun (Ibrahimovic, Ronaldo, Mertens, Gomez, Dzeko dan Mkhitaryan).
Padahal, banyak penelitian menyebutkan bahwa rata-rata usia puncak seorang pemain sepak bola adalah di antara 26 sampai 29 tahun.
Semakin tua seorang pemain sepak bola, maka kemampuan fisiknya akan semakin menurun.
Pemain tua cenderung tidak kuat untuk bermain 90 menit setiap minggunya, ditambah lagi jadwal padat pasca lockdown pandemi virus corona akan semakin membuat para pemain tua kelelahan.
Kemampuan fisik tentunya berpengaruh terhadap performa seseorang di dalam lapangan.
Baca juga: Seven Sisters: Era Keemasan Sepak Bola Italia dan Serie A
Kalah Saing dengan Liga-Liga Top Lain di Eropa
Kesebelasan dari Serie A belum juga menjuarai Champions League dalam beberapa tahun terakhir meskipun tak jarang bermain bagus di kompetisi Eropa.
Inter Milan berhasil masuk sampai final Europa League musim lalu, sedangkan Juventus selalu kalah di 2 final UCL terakhir dalam rentang 5 tahun.
AC Milan sebagai salah satu kesebelasan paling terkenal di dunia dari Italia baru saja bangun dari tidur yang lama dengan berhasil menjadi capolista sejauh ini.
Liga-liga terbaik di dunia, termasuk di Eropa sedang didominasi oleh banyak pemain muda, namun hal tersebut tidak terlalu berlaku bagi liga Italia, Serie A.
Serie A Italia Dikenal Memiliki Tempo yang Lebih Lambat Dibandingkan Liga-Liga Lainnya
Banyak opini yang menganggap bahwa tempo Serie A lambat.
Bagaikan pisau bermata 2, sepak bola Italia punya 2 sisi baik dan buruk.
Italia selama bertahun-tahun terkenal dengan budaya sepak bola catenaccio atau lebih ke sepak bola bertahan.
Berkat catenaccio, Italia mampu 4 kali menjuarai Piala Dunia dan 1 kali Piala Eropa.
Selain itu, tactical genius banyak lahir dari tanah Italia.
Namun, sepak bola Italia cenderung membosankan dan lambat.
Sederhananya: sepak bola Serie A Italia sangat taktikal dan sangat berhati-hati sehingga bermain sangat lambat dan membosankan.
Prestasi Individu Pemain yang Berlaga di Serie A
Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid pada tahun 2018.
Andaikan Ronaldo bermain di liga lain saat ini, seperti Premier League Inggris, dia akan kesulitan untuk menyesuaikan dengan intensitas yang ada.
Namun, kapten tim nasional Portugal itu masih rajin bermain bagus atau mencetak gol setiap minggunya di Italia.
Kalau contoh Ronaldo belum cukup, coba lihat bagaimana Zlatan Ibrahimovic mendominasi kembali liga yang pernah ia tinggalkan ini.
Legenda hidup tim nasional Swedia saat ini adalah top skor Serie A Italia dengan 8 gol dari 5 pertandingan ditambah 1 assist.
Padahal, usia Zlatan saat ini sudah 39 tahun!
Gelar Capocannoniere atau pencetak gol terbanyak di Serie A sempat diraih oleh Fabio Quagliarella di usia 36 tahun dengan total 26 gol di musim 2018-2019.
Semusim kemudian diraih oleh Ciro Immobile yang berusia 30 tahun dengan total 34 gol.
Dengan merajalelanya pemain tua di Serie A Italia, bisa jadi hal tersebut menjadi bom waktu.
Bisa saja penampilan kesebelasan asal Serie A Italia semakin tertinggal di kancah Eropa.
Untungnya, tidak terlalu berimbas kepada regenerasi tim nasional Italia yang mampu melaju sampai final four Nations League tahun depan.
Menurut kamu, apakah memang Serie A cocok untuk pemain tua?

Pingback: Napoli vs AS Roma: Duel Tim yang Pernah Kalah WO Musim Ini