
Sejarah Kedua Klub Manchester: Tim Gereja Melawan Pekerja Rel Kereta
Derby Manchester adalah rivalitas antar dua tim sepak bola di kota Manchester, yaitu Manchester United dan Manchester City.
Persaingan sengit keduanya bermula pada Sabtu, 12 November 1881.
Sebuah tim gereja bernama St. Mark’s West Gorton (kemudian nantinya akan menjadi Manchester City) mengadakan pertandingan sepak bola melawan Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway, tim para pekerja rel kereta api.
Pertandingan berakhir 3-0 untuk kemenangan Newton Heath, cikal bakal Manchester United.
St. Mark’s 0-3 Newton Heath. 133 years ago the first ever Manchester Derby took place in a friendly pic.twitter.com/ZkvI06z355
— Campo (@CampoRetro) November 12, 2014
Tujuh tahun setelah pertandingan tersebut, St. Mark’s harus pergi dari tempat mereka bermain dan mencari tempat baru.
Oleh karena tim ini pindah ke sebuah dekat jembatan kereta api bernama Ardwick, maka nama tersebut menjadi pilihan.
Ardwick Association Football Club menjadi nama selanjutnya pada 1887.
Dalam kurun waktu 1888 sampai 1893, Ardwick dan Newton Heath selalu mendominasi turnamen Manchester Cup.
Berkat prestasi dan kehebatan kedua tim, standar permainan sepak bola yang bagus di Inggris, khususnya daerah sekitar Manchester, menjadi meningkat.
Pada saat itu, Football League adalah kompetisi resmi nan tertinggi di Inggris.
Namun, baik Newton maupun Ardwick belum bergabung ke sana.
Suatu tim harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bergabung ke Football League.
Sembari menunggu proses verifikasi masuk ke Football League, kedua tim itu memutuskan untuk bergabung ke Football Alliance, liga yang terdiri dari 12 tim dan hanya bertahan 3 musim (1889–1890 sampai 1891–1892).
Pada 1892, Football League akhirnya menerima masuk Ardwick dan Newton.
Ardwick melaju ke Second Division (Divisi Kedua), sementara Newton naik ke level piramida teratas, First Division (Divisi Pertama).
Tetangga Berisik Mulai Mengusik: Ketika City Mulai Mengejar United
Secara prestasi, Manchester City jauh berada di belakang Manchester United selama puluhan tahun.
Manchester United lebih menganggap serius rivalitasnya dengan Liverpool yang bertajuk North-West Derby ketimbang dengan City.
Sementara, City yang selalu berada di bayang-bayang United selalu menganggap The Red Devils sebagai musuh utama.
Bukan tanpa alasan bahwa penggemar United kurang menganggap City.
Pasalnya, di saat United berulang kali keluar sebagai juara Liga Inggris, City justru lebih sibuk degradasi dan promosi selama bertahun-tahun.
Era kebangkitan Manchester City bermula pada 2008 ketika Thaksin Shinawatra, politikus sekaligus pebisnis asal Thailand mengakuisisi The Citizens.
Para pemain top nan mahal perlahan mulai berdatangan ke Maine Road, stadium Manchester City saat itu.
Salah satu pemain top yang datang ke City adalah Carlos Tevez, langsung dari Manchester United.
Tevez datang pada 2009, setahun setelah juara UEFA Champions League bersama United.
Alasan kepergian sang pemain Argentina tersebut adalah setelah 2 tahun menjalani masa peminjaman dari West Ham United dan pihak ketiga yang rumit, The Red Devils tak kunjung juga mengindahkan keinginan Tevez berupa kontrak permanen.
Manchester City menyambut kedatangan Tevez dengan cara yang brilian: memasang papan billboard besar bertuliskan “WELCOME TO MANCHESTER” dengan Tevez berada sebagai latar belakang.
On this day 2009 @MCFC sign Carlos Tevez #NoiseyNeighbours
Welcome to Manchester Carlos! pic.twitter.com/JL3uljazjR
— Thegingerwig (@thegingerwig) July 14, 2015
Padahal, Tevez sebelumnya sudah 2 musim berada di Manchester.
Ternyata, Old Trafford selaku stadion Manchester United, secara geografis tidak terletak di kota Manchester, sehingga pesan tersebut jelas meledek United.
Ferguson yang geram dengan tindakan City tersebut berulang kali menyebutkan bahwa mereka adalah “tetangga yang berisik”.
Selain kepindahan yang penuh bumbu, Tevez adalah orang pertama yang pindah langsung dari kedua klub Manchester sejak Terry Cooke pada 1999.
Bumbu Rivalitas Derby Manchester: Ledek-Ledek ala Penggemar
Sama seperti derby lokal di seluruh dunia, para Mancunian ini tidak ada hentinya untuk saling mengejek satu sama lain.
Untuk informasi, Mancunian adalah penduduk asli atau penduduk yang tinggal di kota Manchester.
Mancunian memiliki dialek atau aksen bahasa tersendiri yang bernama Manc.
Mendunianya perseteruan penggemar City dan United baru benar-benar meledak setelah era kepemilikan Sheikh Mansour dari Uni Arab Emirat di 2008.
Dengan kesuksesan yang relatif instan berkat gelontoran uang, United kerap mengejek City dengan sebutan “oil money” atau uang minyak, mengacu kepada bisnis utama Mansour di bidang bahan bakar.
Sementara itu, City menyebut penggemar United dengan sebutan “rags” atau kain.
Latar belakangnya adalah setelah Perang Dunia Kedua, di mana Old Trafford hancur akibat bom, Manchester City memperbolehkan United menggunakan Maine Road sebagai tempat bertanding.
Saat itu, United sangat miskin sampai-sampai harus mengumpulkan banyak bahan bekas atau kain untuk dijahit menjadi seragam tanding sehingga muncul ejekan “rags”.
Oleh karena stadion yang terkena bom, penggemar City menyebut Old Trafford sebagai “The Swamp” atau rawa-rawa.
Sementara itu, penggemar United menyebut Etihad Stadium, stadion milik Manchester City saat ini sebagai “Emptyhad”, gabungan dari kata “Empty” yang berarti kosong dan Etihad.
It really is the emptyhad😭😭 pic.twitter.com/WW0K3Zw1lh
— Jake (@EFCJakeWY) November 3, 2021
Pasalnya, dalam beberapa kesempatan ketika City bertanding, Etihad nampak sepi.
Tidak berhenti sampai di situ, The Citizens menyebut para The Red Devils adalah para turis mengingat lokasi Old Trafford yang tidak berada di kota Manchester.
Selain itu, tidak sedikit jumlah penonton United yang berasal dari sekitar Eropa, Asia, Afrika, Amerika dan belahan dunia mana pun hanya untuk menonton di Old Trafford.
Oleh karena itu, tidak jarang juga Citizens menyebut mereka sebagai “glory hunters” atau pendukung yang mendukung ketika timnya sedang juara saja.
Para penggemar City ini pun juga bangga dengan lokasi Etihad Stadium yang berada di pusat kota Manchester dan mengklaim bahwa mereka adalah penduduk asli Manchester.
Old Trafford sendiri berada di distrik Trafford, berjarak sekitar 8 km dari City of Manchester alias pusat kota.
Derby Manchester Dalam Angka: Statistik Pertemuan dan Gelar Juara, Siapa yang Lebih Sukses?
Derby ketat antar Manchester United dan City ini sudah berjalan hampir 300 pertandingan.
Selama itu, United jauh lebih unggul ketimbang City yang baru meroket sejak tahun 2008 berkat akuisisi Sheikh Mansour.
Berikut ini adalah rekor pertemuan resmi kedua tim.

Statistik Pertemuan Derby Manchester antar United melawan City
Sementara itu, berikut ini di bawah adalah daftar trofi Manchester United dan Manchester City.

Daftar Trofi Manchester United & Manchester City
*Community Shield termasuk juara bersama setelah pertandingan berakhir imbang (peraturan sebelum 1993): Manchester United memiliki 4 gelar bersama.
Manchester United unggul dari segi juara Liga Inggris, Piala FA, Piala Super Inggris, Liga Champions, Liga Eropa, Super Eropa
Derby Manchester ini menghasilkan banyak gol-gol gemilang, salah satunya salto Wayne Rooney.
10 years ago today, Wayne Rooney scored THAT overhead kick against Man City. Iconic 💥
(via @ManUtd) pic.twitter.com/9NLXcQss1A
— ESPN FC (@ESPNFC) February 12, 2021
Berikut adalah daftar top skor di Derby Manchester.

Daftar Top Skor Derby Manchester
Secara keseluruhan, Manchester United masih menjadi tim yang lebih besar dari Manchester City.
Mulai dari gelar sampai jumlah kemenangan.
Namun, belakangan ini, City mulai mengejar dengan segala prestasi dan sumber daya yang mereka miliki.
A City United: Sampingkan Rivalitas, Kota Manchester Bersatu
Hal pilu terjadi pada 2017 silam.
Bom bunuh diri meledak di kota Manchester setelah konser penyanyi Ariana Grande.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Sejumlah 22 nyawa melayang dan 60 lainnya luka-luka.
— Manchester City (@ManCity) May 24, 2017
Tagar #ACITYUNITED atau A City United yang berarti sebuah kota bersatu keluar dari akun sosial media Manchester United dan City.
For Manchester. pic.twitter.com/UgWP5eLQyi
— Manchester United (@ManUtd) May 24, 2017
Hal tersebut juga bertepatan dengan gelar juara Europa League atas nama United.
