
Terbentuknya Bayer Leverkusen Diinisasi oleh Karyawan Farmasi di Jerman
Bahwasanya Bayer Leverkusen akan menjadi hal besar dalam dunia sepak bola bukanlah niat awal dari pembentukan klub. Ide untuk mendirikan perusahaan olahraga datang dari para karyawan Bayer, sebuah perusahaan farmasi terkemuka, di awal abad 20 dengan alasan sesederhana mereka ingin menggunakan waktu luang mereka secara produktif.
Manajemen perusahaan Bayer setuju untuk mendirikan klub olahraga karena kantor dan pabrik mereka terletak di tempat terpencil antara pinggiran kota Cologne di Mulheim dan desa Wiesdorf. Tanpa infrastruktur dan fasilitas, para karyawan ini ini tidak memiliki wadah untuk menuangkan waktu senggang mereka. Pada 1 Juli 1904, “Turn- und Spielverein der Farbenfabriken vorm. Friedr. Bayer & Co” atau “TuS 04” untuk singkatnya didirikan dan menjadi klub semua jenis olahraga Bayer pertama di Jerman, bukan hanya sepak bola.
Seiring pertumbuhan perusahaan, olahraga menjadi sesuatu yang semakin penting. Mulanya, komitmen yang hadir di klub ini adalah murni untuk olahraga atau rekreasi. Namun, lama-kelamaan mulai muncul kecenderungan untuk mengikuti kejuaraan atau kompetisi. Secara alami, karyawan Bayer selalu meningkatkan kinerja mereka saat berolahraga. Perusahaan Bayer ini langsung menanggapi tuntutan para karyawan dengan cepat, yaitu memasok dana lebih banyak untuk operasional Bayer Leverkusen. Hingga hari ini, anggota klub olahraga Bayer di kota Leverkusen saja sudah memiliki 15 ribu anggota lebih.
Kiprah Bayer Leverkusen di Kompetisi Lokal dan Eropa
Bayer 04 Leverkusen didirikan pada 1 Juli 1904 oleh para pekerja perusahaan farmasi Bayer AG. Bayer Leverkusen tidak mengikuti Bundesliga di musim pertamanya tahun 1963-1964 karena musim sebelumnya finish di peringkat 9 Oberliga Barat. Sesudahnya, Bayer Leverkusen selalu berada di papan atas Bundesliga Jerman. Bayer Leverkusen selama 2 dekade berkutat di kasta kedua dan ketiga sepak bola Jerman sebelum akhirnya Die Werkself berhasil masuk ke Bundesliga di tahun 1979.
Bayer Leverkusen mendapat pengecualian untuk aturan 50+1 karena Bayer sudah membiayai Leverkusen selama lebih dari 20 tahun. Tidak seperti Leipzig yang mengakali aturan 50+1 ini sehingga dibenci oleh publik sepak bola Jerman. Pada medio 1980-an, Leverkusen merupakan salah satu klub yang hebat di Eropa. Leverkusen bahkan menjuarai UEFA Cup atau yang sekarang disebut Liga Eropa untuk yang pertama dan satu-satunya sampai hari ini di tahun 1988. Masa-masa paling sukses Leverkusen hadir di awal tahun 2000 ketika Ulf Kirsten bermain sangat luar biasa sehingga Leverkusen bisa finish di peringkat 2 selama 4 kali dalam 6 tahun. Pada musim 2001-2002, Leverkusen akan selalu dikenang sebagai “Neverkusen”. Musim itu, Michael Ballack dan kawan-kawan finish di peringkat 2 Bundesliga Jerman, kalah di final DFB Cup, dan kalah di final Liga Champions Eropa. Sembilan tahun berselang, Leverkusen secara reguler selalu lolos untuk kompetisi Eropa. Rival lokal mereka adalah FC Koln, di mana mereka berdua bersaing untuk menjadi yang terkuat.
Profil Singkat Stadium Kebanggaan Die Werkself
BayArena adalah stadion milik Bayer Leverkusen. Mereka sudah menggunakan stadium tersebut untuk pertandingan kandang sejak tahun 1958 dan diberi nama Ulrich-Haberland-Stadion sampai 1998. Pada waktu yang bersamaan, sebuah hotel dibangun di tempat tersebut yang sekarang berada di sisi utara dan tetap mengakomodir penonton untuk duduk di pinggir lapangan. BayArena tidak digunakan untuk pertandingan Piala Dunia 2006 tapi tetap digunakan oleh Jerman sebagai markas mereka. Antara tahun 2007 sampai 2009, BayArena direnovasi sehingga mampu menampung 30.000 penonton. Pada tahun 2011, BayArena digunakan untuk menyelenggarakan 4 pertandingan Piala Dunia Wanita. BayArena menjadi stadium pertama yang menggunakan teknologi pertandingan 3 dimensi saat Leverkusen berhadapan dengan Hamburg saat 14 Maret 2010.
Pemain Kunci
Kai Havertz adalah pemain kunci dari Bayer Leverkusen. Sayangnya, karirnya di Bayer Leverkusen sudah tidak lama lagi karena ia akan menjadi pemain Chelsea dalam waktu dekat. Hembusan rumor rekor pemain termahal Jerman semakin kencang setelah jurnalis Fabrizio Romano menyatakan kesepakatan Chelsea dengan Leverkusen sudah terjadi seminggu yang lalu.
Pemain termuda yang pernah berseragam Bayer Leverkusen baik di ajang Bundesliga Jerman maupun Liga Champions Eropa adalah Kai Havertz. Ia melakoni debut Bundesliga Jerman saat berusia 17 tahun. Rekor lainnya adalah pemain termuda di sejarah Bundesliga Jerman yang membuat 100 penampilan, pencetak gol termuda untuk Leverkusen, dan pencetak gol terbanyak (17) yang diciptakan oleh anak muda atau teenager di Bundesliga Jerman.
Gelandang serang yang bisa juga beroperasi di kedua sayap dan penyerang ini disebut-sebut sebagai pemain yang hebat oleh banyak pesohor sepak bola. Rudi Voller selaku legenda Bayer Leverkusen dan sekarang menjadi direktur sepak bola Die Werkself pernah berujar: “Kami punya banyak pemain hebat sepanjang sejarah Bayer Leverkusen, tapi Kai Havertz ialah yang terbaik di antara mereka semua. Pemain rival Leverkusen pun sampai menaruh respek kepada Havertz. Thomas Muller memberikan komentarnya: “Kai Havertz adalah pemain yang sangat hebat. Kalau tidak, setidaknya di usianya, ia adalah talenta luar biasa di Eropa.” Joachim Low selaku manajer tim nasional Jerman pun turut berkomentar: “Untuk bermain di usia 19 tahun dan mencetak 17 gol adalah hal yang istimewa”.

Pingback: 10 Hal Menarik di Pembukaan Premier League Inggris musim 2019-2020
Pingback: Menantikan Musim Kedua "Pembuktian" Eden Hazard di Real Madrid
Pingback: 5 Alasan Borussia Mönchengladbach akan Kalahkan Real Madrid
Pingback: Pemain Terbaik Argentina Saat ini Bukan Lionel Messi, Tapi Lucas Alario
Pingback: Schalke 04 Terancam Bangkrut
Pingback: Si Tukang Buat Onar Bernama Leon Bailey yang Meroket
Pingback: Si Tukang Buat Onar Bernama Leon Bailey
Pingback: Florian Wirtz Mengukir Sejarah Bundesliga
Pingback: Tuchel Menginspirasi Havertz, Chelsea Juara Champions League?