Connect with us

Artikel Top Peluit

Sepak Bola Perancis Terancam Bangkrut Akibat Masalah Hak Siar Ligue 1

Tidak Ada Kesepakatan Hak Siar Baru

Klub-klub di Ligue 1 terancam mengalami krisis finansial terkait masalah hak siar yang menimpa TV dan LFP sebagai badan sepak bola Perancis.

Mungkin, kecuali Paris Saint-Germain yang disokong dana berlimpah dari pemilik mereka di Qatar, puluhan kesebelasan lainnya bisa saja gulung tikar dalam beberapa bulan ke depan.

Sepak bola Perancis semakin terjerembab ke dalam krisis setelah lelang darurat untuk hak siar TV berakhir tanpa tawaran yang sesuai dengan kesepakatan.

Ligue de Football Professionnel (LFP) mengumumkan melalui situs resminya akan menentukan pendekatan baru untuk menjual hak siarnya pada hari Rabu malam, tanggal 4 Februari 2021.

Ligue 1 Perancis

Muncul kekhawatiran bahwa klub akan kesulitan untuk membayar gaji staff dan para pemain mereka tanpa pemulihan sumber pendapatan yang paling penting ini, yaitu hak siar.

Hasil lelang diumumkan pada Senin, 1 Februari 2021 malam dengan hasil tiga penawar yaitu Amazon, Discovery dan DAZN tidak bisa memenuhi reserve price atau harga minimum yang diminta oleh LFP untuk bisa menyiarkan Ligue 1 dan Ligue 2.

“Mengingat reserve price yang belum terpenuhi, konsultasi [tawaran] telah dinyatakan tidak berhasil,” kata operator liga tersebut melalui situs resmi mereka.

“LFP memberikan waktu 48 jam untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil guna komersialisasi hak siarnya.”

Pernyataan tersebut diunggah di situs resmi LFP pada tanggal 2 Februari pukul 19.48.

Lelang yang gagal ini adalah pukulan telak bagi LFP, sebagai penanggung jawab penyiaran dua divisi teratas sepak bola Perancis, Ligue 1 dan Ligue 2.

Berawal Dari Tawaran yang Menggiurkan

Pada Desember 2020 lalu, LFP juga sudah hampir sepakat terkait kesepakatan hak siar baru, namun gagal terpenuhi.

Sebelumnya pada tahun 2018, kesepakatan sudah dicapai antara LFP dengan perusahaan asal Spanyol, Mediapro, yang meningkatkan 60% dari nilai kesepakatan kontrak sebelumnya.

Pada tahun 2018 tersebut, total kesepakatan senilai lebih dari 1 miliar euro atau sekitar Rp 16,8 T sudah dicapai, terhitung mulai awal musim 2020-2021 sampai 2023-2024.

Sayangnya, tawaran tersebut terbukti terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Mediapro

Mediapro gagal melakukan pembayaran yang dijadwalkan akan dicicil sebesar lebih dari 300 juta euro atau sekitar Rp 5 T selama 4 bulan berkala sesuai kesepakatan.

LFP terpaksa membatalkan kesepakatan tersebut.

LFP dituding oleh banyak pihak sepak bola di Perancis sebagai sesuatu yang naif karena tidak meminta dana kepastian di awal kesepakatan tahun 2018.

Kemudian, Mediapro pergi ke pengadilan untuk melindungi diri dari para kliennya, termasuk LFP.

Dalam kesepakatan pengadilan, Mediapro setuju untuk membayar kepada pihak operator liga sebesar 100 juta euro atau sekitar Rp 1,6 T untuk melepaskan haknya tersebut.

Mencari Penyiar Baru

Buntut dari semua ini adalah diharuskannya pengadaan lelang untuk mencari TV yang ingin menyiarkan sepak bola Perancis.

Absennya Canal+ serta BeIN Sports dalam keikutsertaan lelang menjadi pukulan telak lainnya.

Pasalnya, kedua TV tersebut adalah pemegang hak siar sebelumnya di sepak bola Perancis.

Hal tersebut diperparah dengan pandemi virus corona di awal tahun 2020 yang mengharuskan Ligue 1 dan sepak bola Perancis menghentikan kompetisinya.

Headline L'Equipe

Banyak pihak presiden klub yang mengatakan mereka setuju untuk menghentikan musim 2019-2020 karena ingin melindungi dan mempersiapkan kesepakatan baru dengan Mediapro.

Berkat keputusan tersebut, hubungan LFP dengan Canal+ dan BeIN Sports dinilai memburuk.

Pada hari Selasa (02/02) lalu, operator telekomunikasi Perancis, Free, mengonfirmasi bahwa mereka akan terus menyiarkan tayangan pertandingan liga melalui layanan telepon seluler dari mereka hingga akhir musim 2020-2021 ini.

Krisisnya sepak bola Perancis ini sangat tergambarkan dengan headline L’Equipe, koran olahraga Perancis dengan tajuk yang singkat, padat dan jelas: “48 jam untuk bertahan hidup”.

Penyebab Terjadinya Krisis Sepak Bola Perancis

Bermula dari tahun 2018, hak siar sepak bola Perancis terjual sebesar 1,155 miliar euro per tahun kepada 2 media besar, yaitu Mediapro (814 juta euro) dan BeIN Sports (330 juta euro).

Kekhawatiran sudah dimulai sejak awal kesepakatan dengan Mediapro.

Pasalnya, Serie A pernah mengalami hal yang sama, namun kesepakatan dibatalkan karena Mediapro tidak bisa memberikan uang jaminan.

Saat itu, para pemangku kepentingan sepak bola Perancis sangat gembira, pasalnya mereka akan mendapatkan peningkatan pemasukan sebesar 60% andai kesepakatan tersebut terjadi.

Mediapro menagih para pelanggan sebesar 25 euro per bulan untuk bisa berlangganan channel Telefoot yang menayangkan 8 pertandingan Ligue 1 dan 10 pertandingan Ligue 2 setiap pekannya.

Selain itu, Telefoot juga menyiarkan Champions League dan Europa League.

Artinya, mereka butuh 4 juta pelanggan untuk bisa untung.

Sejak April tahun lalu, Mediapro sudah menyatakan kesulitan keuangan karena covid-19.

Secara mengejutkan, Mediapro sudah mencicil sebesar 172 juta euro, cicilan pertama kesepakatan ini pada awal Agustus.

Pada Oktober 2020, di saat Mediapro menyerahkan cicilan kedua, mereka justru meminta penangguhan pembayaran.

Selain itu, L’Equipe melaporkan bahwa Mediapro meminta diskon sebesar 25% untuk pembayaran sampai akhir musim yang membuat LFP berang dan langsung mencari pengganti.

Telefoot akan tetap menyiarkan sepak bola Perancis sampai menemukan penggantinya.

Di pengadilan, Mediapro setuju untuk membayarkan 100 juta euro saja dari utang 324,8 juta euro sejauh ini.

Sudah setuju untuk membayar senilai 3,25 miliar euro selama 4 tahun, kini Mediapro hanya membayarkan kurang dari 10% dalam kurun waktu 4 bulan.

Dengan ketidakjujuran pihak Mediapro serta ketidakpahaman pihak LFP akan jaminan finansial, wajar sepak bola Perancis saat ini terancam mengalami kebangkrutan hebat.

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Arti dan Sejarah CSKA, Spartak, Dynamo dan Lokomotiv di Sepak Bola

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P