Napoli Pegang Rekor 100% Kemenangan: Juara Serie A?
Setelah akhir musim lalu yang campur aduk, Napoli harus move on bersama pelatih baru, Luciano Spalletti.
Pasalnya, musim 2020-2021 terbilang gagal bagi I Partenopei setelah hanya mampu menyelesaikan kompetisi Serie A di peringkat 5.
Klub sebesar Napoli tentunya berambisi untuk setidaknya finish di peringkat 4 guna mendapatkan tiket Champions League atau Liga Champions.
Berkat kegagalan tersebut, Gennaro Gattuso selaku pelatih mengundurkan diri.
Kini, sudah 4 pertandingan Liga Italia berlalu, sisa Napoli tim yang mampu meraih rekor 100% kemenangan.
Sebuah situasi yang mengejutkan mengingat Napoli mengakhiri musim dengan sangat mengecewakan.
Tim yang biasanya selalu menjadi kandidat kuat juara selain Juventus, namun hanya mampu menjadi peringkat 5 di musim lalu.
Namun, pada musim 2021-2022 ini, Napoli adalah pemuncak klasemen Serie A, Liga Italia dengan 4 kemenangan dari 4 laga (12 poin).
Napoli menjadi tim tersubur ke-4 dengan 10 gol, kalah dari Milan dan Lazio (11) serta Inter Milan (15).
Namun, secara pertahanan, Napoli adalah yang terbaik bersama dengan AC Milan: mereka hanya kebobolan 2 saja.
Terbaru, Udinese menjadi korban dengan skor 0-4 di Serie A. Kamu bisa menonton cuplikan pertandingannya di sini.
Lihat postingan ini di Instagram
Pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana Napoli bisa melakukan itu?
Simak selengkapnya di bawah!
Luciano Spalletti Datang Dengan Situasi yang Rumit
Sang pelatih asal daerah Tuscan di Italia ini datang dengan situasi klub yang buruk.
Seperti kebanyakan klub di masa sulit pandemi covid-19, aspek ekonomi jelas terpukul dan babak belur.
Terlebih lagi, Napoli yang bisa mendapatkan pendapatan lebih banyak di Liga Champions, justru kini hanya mampu berkompetisi di Europa League atau Liga Eropa.
Oleh karena itu, para pemain seperti Nikola Maksimović dan Tiémoué Bakayoko gagal melanjutkan kiprahnya bersama klub yang bermarkas di Stadio Diego Armando Maradona tersebut.
Sebagai pengganti keduanya, Juan Jesus datang secara gratis dari AS Roma serta Fulham mau tidak mau meminjamkan André-Frank Zambo Anguissa karena baru saja terdegradasi dari Premier League ke EFL Championship.
Masalah belum selesai sampai di situ.
Bek tengah andalan mereka, Kostas Manolas menunjukkan indikasi ingin kembali ke kampung halamannya di Yunani untuk berkarir di sana.
Kemudian, Lorenzo Insigne selaku pemain bintang dan kapten mereka pun belum menemukan kata sepakat untuk perpanjangan kontrak sehingga memercik isu pergi dari klub asal kota Naples tersebut.
Meskipun kondisi ekonomi yang rumit, Napoli belum juga menjual para pemain terbaiknya.
Padahal, nama-nama sebesar Kalidou Koulibaly, Fabian Ruiz, Piotr Zielinski, Lorenzo Insigne dan Victor Osimhen masih memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Lihat postingan ini di Instagram
Mereka semua memiliki kualitas yang bisa bersaing untuk klub Liga Champions.
Membangun Serangan Seperti Tiki-Taka
Semua data yang ada di tulisan ini berasal dari situs WhoScored per 21 September 2021.
Secara membangun permainan, Napoli adalah tim dengan akurasi operan terbaik (89,5%) di Serie A musim ini.
Total secara keseluruhan, Insigne dkk berhasil lepaskan operan sukses sebanyak 539 kali per laga atau 5,9 operan per menit!
Napoli hanya kalah dari Lazio (549) dari jumlah operan sukses per laga ini.
Kemudian, penguasaan bola Napoli pun terbaik di divisi tertinggi Italia, yaitu 61,5% per laga.
Dengan formasi 4-2-3-1, Koulibaly yang berada di posisi bek tengah ikut membantu serangan.
Lihat postingan ini di Instagram
Jangan terkejut: Koulibaly adalah pemain dengan jumlah operan per pertandingan terbanyak di Serie A musim ini dengan 85,3!
Pada peringkat 3, bek kanan Napoli, Giovanni Di Lorenzo berhasil lepaskan 79,8 operan sukses per laga, kemudian ada Manolas selaku rekan bek tengah Koulibaly di peringkat 5 (73,3).
Artinya, Luciano Spalletti jelas ingin membentuk tim modern di mana serangan dibangun menggunakan operan-operan pendek cepat dari kaki ke kaki, mulai dari belakang, ke tengah sampai ke depan.
Bertahan Ala Gegenpressing
Ketika kehilangan bola, Napoli langsung melakukan pressing atau menekan lawan dengan sangat ketat.
Aksi pertahanan ini melibatkan pemain depan dan juga tengah, tidak hanya pemain belakang yang notabene adalah pemain bertahan.
Secara keseluruhan, semua pemain langsung ingin merebut kembali bola setelah kehilangan dari kendali mereka.
Buktinya, Napoli kini menempati peringkat 6 dalam jumlah tekel terbanyak di Serie A per laga (15,5).
Pada peringkat 1, ada Lazio dengan 17,5 tekel per laga.
Aksi tekel adalah usaha merebut bola langsung dari kaki lawan menggunakan kaki para pemain tim yang kehilangan bola.
Tekel jelas berbeda dengan intersepsi.
Lihat postingan ini di Instagram
Intersepsi adalah aksi pertahanan di mana seorang pemain memotong alur operan lawan menggunakan anggota tubuhnya yang sah, terutama kaki.
Jadi, intersepsi terjadi apabila seorang pemain menunggu lawan melakukan kesalahan, bukan menekan atau pressing.
Bisa tebak ada di peringkat berapa Napoli menempati jumlah intersepsi terbanyak?
Selamat jika kamu betul: Napoli di 17 dari 20 tim Serie A.
Setiap pertandingannya, Napoli hanya melakukan 8,5 intersepsi saja.
Sedangkan, pada peringkat 1, Genoa melakukan 13 intersepsi setiap 90 menit Serie A musim 2021-2022.
Setajam Pisau di Depan Gawang Lawan
Dengan pembangunan serangan yang baik serta pertahanan yang kokoh, selanjutnya adalah bagaimana tim besutan Luciano Spalletti ini melakukan serangan itu sendiri.
Dari jumlah tembakan, Napoli adalah tim kedua terbanyak di Serie A yang melakukan itu dengan 17,3 per laga, hanya kalah dari AS Roma (17,8).
Tujuan dari sebuah tembakan tentunya adalah gol.
Ketika berbicara gol, maka harus terjadi sebuah tembakan yang mengarah ke gawang terlebih dahulu.
Napoli adalah tim ketiga terbaik di Serie A dalam jumlah tembakan tepat sasaran ke gawang terbanyak per laga dengan 6,5, hanya kalah dari Inter dan Lazio (sama-sama 7,3).
Lihat postingan ini di Instagram
Tembakan ini terjadi setelah para pemain Napoli melepaskan operan-operan matang di sepertiga area lawan.
Selain operan, tembakan bisa juga terjadi setelah melalui usaha melewati lawan atau dribble.
Untuk urusan dribble, Napoli adalah yang terbanyak melakukan itu per laga Serie A dengan 10,5, hanya kalah dari Spezia dan Sassuolo (sama-sama 11,3).
Artinya, Napoli ini terbilang tim yang komplit secara kolektif maupun kualitas individu karena bisa bermain melalui operan-operan pendek akurat atau melewati lawan menggunakan dribbling skill.
Ketika seorang pemain Napoli berhasil melewati lawan atau bahkan belum sempat melewati lawan, seorang lawan harus bertindak sesuatu agar pemain Napoli ini tidak melewatinya.
Maka, terjadilah sebuah pelanggaran demi menghentikan laju dribbling.
Napoli adalah tim kedua dengan jumlah dilanggar terbanyak di Serie A musim ini, yaitu 15,5 per laga, hanya kalah dari Atalanta (15,8).
Kelemahan Napoli-nya Luciano Spalletti ini
Dengan segala kelebihannya, tentu suatu tim punya kelemahan.
Tidak terkecuali dengan Napoli.
Kalau begitu, memang apa kelemahannya?
Jawabannya: duel udara.
Napoli berada di peringkat 16 dalam urusan memenangkan duel udara.
Lihat postingan ini di Instagram
Setiap pertandingannya, Napoli hanya mampu memenangkan sundulan kepala sebanyak 9,5 kali.
Untuk perbandingan, Atalanta sebagai raja duel udara Serie A musim ini berhasil menang di 26,3 sundulan kepala.
Napoli tentu saja akan kalah, cepat atau lambat, bisa bermula di Serie A atau kompetisi lainnya karena para pasukan Luciano Spalletti ini bukanlah superman.
Dari 2 gol yang sudah bersarang di gawang Napoli musim ini di Serie A, 1 terjadi karena blunder pemain belakang, Manolas dalam melakukan back pass ke kiper David Ospina.
Kemudian, satu gol lagi terjadi karena salah antisipasi umpan silang yang tidak lain tidak bukan merupakan bola udara.
Peluang Juara Bersama Luciano Spalletti
Lihat postingan ini di Instagram
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, jelas Luciano Spalletti bisa saja membuat Napoli menjadi juara Serie A.
Sepak bola Italia terkenal akan Catenaccio atau rantai dalam bahasa Indonesia yang secara sistem adalah permainan yang sangat mengandalkan pertahanan kokoh namun cenderung bermain membosankan.
Kini, Luciano Spalletti berhasil mendobrak anggapan tersebut dengan permainan sepak bola yang sangat menghibur, indah dan menyerang.
Namun, kini pertanyaannya adalah: bagaimana agar Napoli-nya Luciano Spalletti ini bisa juara?
Tentu, dengan keharmonisan ruang ganti akibat rentetan kemenangan ini, jelas mood para pemain harus tetap terjaga seperti itu sampai selama mungkin sehingga 3 poin terus berdatangan.
Kemudian, para pemain Napoli ini harus tetap bugar dari cedera agar bisa tampil maksimal tiap pekan demi meraih kemenangan.
Andai 2 hal itu terjadi, jangan terkejut jika akhir musim nanti Napoli bisa menjadi juara Serie A. Kamu sudah terlebih tahu dari sini.
Sebelumnya, kami pernah menganalisa bahwa Inter Milan serta Atletico Madrid akan juara di masing-masing liga dan terjadi.