
Salah Satu Bek Terbaik di Dunia Saat Ini
Musim 2020-2021 ini semakin menunjukkan bahwa Theo Hernandez adalah salah satu bek kiri terbaik di Eropa.
Pemain berusia 23 tahun ini menjadi kunci kesuksesan capolista AC Milan era Stefano Pioli di Serie A serta menjadi tim terakhir yang belum terkalahkan di liga di 5 liga terbaik di Eropa yaitu Inggris, Spanyol, Jerman, Perancis dan Italia.
Ketika Zlatan Ibrahimovic terus mendapatkan pujian betapa gaharnya legenda tim nasional Swedia ini mengingat usianya yang tidak lagi muda, namun Hernandez layak diapresiasi konsistensinya.
Dalam sisi bertahan sebagai tugas utamanya menjadi bek kiri, Hernandez terbilang apik.
Di Serie A, setiap pertandingan dirinya rata-rata membuat 1,7 kali takel, 1 intersep serta 1,6 sapuan.
Dalam 13 pertandingan Serie A, Hernandez juga produktif dengan mencetak 4 gol serta membuat 3 assist.
Banyak aksi Hernandez yang menjadi krusial bagi I Rossoneri.
Contohnya adalah ketika menang 1-2 di kandang Sassuolo (20/12) dalam ajang Serie A.
Hernandez melakukan sprint dan dribble bola sejauh 70 meter sebelum akhirnya membuat assist untuk Alexis Saelemaekers.
Seminggu (13/12) sebelumnya, Hernandez mencetak brace ketika seri 2-2 di San Siro melawan Parma dan berhasil mencetak gol penyeimbang di menit 90+1.
Yang terbaru, Hernandez berhasil mencetak gol kemenangan di menit 90+2 ketika AC Milan mengalahkan Lazio 3-2 di San Siro pada Rabu (23/12) lalu.
Dibuang Oleh Real Madrid
Dibuang oleh Real Madrid pada musim panas 2019, Paolo Maldini selaku direktur teknik AC Milan serta legenda Rossoneri tidak bisa berhenti bersyukur karena berhasil mendapatkan pemain muda bertalenta dalam diri Hernandez.
Dengan berbagai statistik serangan, bertahan, gaya main, posisi klasemen sementara AC Milan serta momen-momen penting lainnya semakin menegaskan bahwa Hernandez adalah paket komplit.
Banyak yang kebingungan serta mempertanyakan mengapa Hernandez kesulitan untuk menembus tim inti Real Madrid, namun dengan fakta bahwa Marcelo masih menjadi pilihan utama adalah hal lain.
Selama berseragam Real Madrid, Hernandez total bermain sebanyak 23 kali selama 3 musim dengan catatan 3 assist.
Dengan penampilan yang minim, Hernandez ikut membantu menyumbangkan masing-masing 1 Supercopa de Espana, UEFA Champions League, UEFA Super Cup dan FIFA Club World Cup.
Pada musim kedua, Hernandez dipinjamkan ke Real Sociedad.
Pada musim ketiga, Hernandez dijual ke AC Milan dengan harga 20 juta euro.
Akhirnya, pemain asal Perancis ini menemukan tim di mana dirinya bisa bermain dengan nyaman serta meningkatkan kemampuan bermain sepak bolanya yang berimbas menjadi idola bagi fans AC Milan, selain Zlatan Ibrahimovic.
Apakah Real Madrid Menyesal Melepas Theo Hernandez?
Ditanya mengenai apakah Real Madrid menyesali kepindahannya, ini jawaban Hernandez.
“Aku tidak tahu apakah Madrid menyesali kepergianku.”
Hernandez memberikan alasan mengapa dirinya sulit berkembang di sana.
“Aku tidak bisa menunjukan apa yang bisa aku lakukan selama aku tidak mendapatkan menit bermain,” katanya kepada El Transistor.
“Ketika kamu tidak mendapatkan menir bermain, kamu tidak akan percaya diri. Aku datang ketika aku masih sangat muda, namun aku sudah bertumbuh saat ini” kata pemain yang didatangkan Real Madrid dari rival bebuyutan, Atletico Madrid pada tahun 2017 di usia 19 tahun kala itu.
“Aku tidak melihat diriku kembali ke Madrid, jika bisa, aku ingin bertahan di Milan selamanya,” kata Hernandez yang baru menjalani musim keduanya di AC Milan.
“Sejak datang ke Milan, aku bermain cukup baik, aku pikir aku sedang berada di puncak karir terbaik diriku,” lanjut pemain bertinggi 184 cm ini.
“AC Milan tidak seperti beberapa tahun belakangan, aku yakin kami bisa mengambil gelar juara dari Juventus,” terang Hernandez, optimis.
Ditanya mengenai perbedaan sepak bola Spanyol dan Italia, ini jawaban Hernandez.
“Liga Italia lebih bermain fisik ketimbang Spanyol. Di La Liga, keterlibatan bola lebih menonjol.”
Mantan lulusan akademi Atletico Madrid ini mengaku lebih berat latihan di Italia.
“Latihan di sini [Milan, Italia] lebih berat daripada di Madrid.”
Dampak yang diberikan oleh Ibrahimovic kepada tim AC Milan ini terbilang besar menurut Hernandez.
“Ibra adalah pemain yang luar biasa, dia memberikan kami banyak pertolongan yang baik dan saran,” tutup Hernandez.
Hernandez belum pernah bermain untuk tim nasional senior.
Terakhir, dirinya bermain untuk Perancis U-20 pada tahun 2016.
Selain Perancis, Hernandez juga bisa membela La Furia Roja karena mendapatkan darah Spanyol dari sang ibu.
Apabila terus bermain bagus dan konsisten, bukan tidak mungkin Hernandez akan menjadi salah satu bek kiri terbaik di dunia, seperti yang dilakukan oleh Paolo Maldini dahulu kala.

Pingback: Senjata Rahasia Wolfsburg Dalam Diri Wout Weghorst
Pingback: Babak Baru Raymond Domenech Sebagai Manajer FC Nantes
Pingback: Leeds United Mengutuk Pelecehan Online