Connect with us

Artikel Top Peluit

Hancur Pada 2017, Kini Timnas Italia Bangkit Bersama Roberto Mancini

Pernah Sangat Terpuruk

Tim nasional Italia pernah mencapai titik nadir mereka sekitar hampir 4 tahun yang lalu.

Saat itu, Italia harus berhadapan dengan Swedia di babak play-off Piala Dunia 2018 di Rusia pada tahun 2017.

Leg pertama, Italia kalah 1-0 di markas Swedia.

Pada leg kedua, pertandingan dikuasai oleh Italia namun skor masih 0-0.

Momen paling ikonik tentu saja ketika Daniele De Rossi diminta untuk pemanasan, tanda akan dimainkan.

Sebagai gelandang bertahan, pergantian ini terbilang kurang masuk akal, karena Italia butuh gol, sehingga lebih bijak apabila yang masuk adalah pemain berkarakter menyerang.

De Rossi duduk di samping penyerang Napoli, Lorenzo Insigne dan ucapan sang legenda AS Roma tertangkap kamera, sembari marah-marah “Kenapa aku yang harus masuk? Kita tidak butuh hasil imbang, kita butuh kemenangan,” sembari menunjuk Insigne.

Pertandingan berakhir imbang 0-0 dan Italia tidak lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia.

Pelatih kepala Italia saat itu, Gian Piero Ventura, akhirnya dipecat dari jabatannya.

Saat itu, Ventura adalah pelatih dengan pengalaman yang minim, di mana tidak ada tim besar yang pernah ia tangani.

Kebangkitan di Era Roberto Mancini

Roberto Mancini menggantikan posisi Ventura dan semenjak saat itu, Italia melaju pesat.

Italia berhasil berada di puncak klasemen akhir grup kualifikasi Piala Eropa dengan 10 kemenangan dari 10 pertandingan.

Dalam kurun waktu tersebut, Gli Azzurri berhasil mencetak 37 gol dan hanya kemasukan 4 gol.

Ditambah lagi, Italia berhasil menjadi juara grup di UEFA Nations League dengan catatan 3 kemenangan dan 3 hasil imbang, bersama dengan negara seperti Belanda, Polandia dan Bosnia-Herzegovina.

Pada jeda internasional bulan ini, Italia menangkan semua pertandingan dengan.

Semua kemenangan pun diraih dengan skor yang sama, yaitu 2-0 melawan Irlandia Utara di kandang sendiri serta tandang melawan Bulgaria dan Lithuania.

Munculnya Banyak Pemain Muda Penuh Talenta dan Bakat

Serie A generasi saat ini, tepatnya musim ini, dihiasi banyak pemain bertalenta yang hebat.

Dari lini serang, Ciro Immobile adalah pemenang 3 gelar top skor Serie A meskipun jarang tampil baik di timnas, lalu ada Andrea Belotti yang bisa diandalkan bersama dengan Lorenzo Insigne sebagai pemimpin dan pemain berkarakter menyerang yang hebat serta Federico Chiesa yang bersinar bersama Juventus.

Gelandang tengah Italia juga sedang bagus-bagusnya, terlihat dari para pemain seperti Marco Verratti, Jorginho, Nicolò Barella, Manuel Locatelli dan Gaetano Castrovilli.

Untuk lini pertahanan, Gianluigi Donnarumma sebagai penjaga gawang muda (22) sudah memberikan rasa aman untuk para pemain senior di depannya seperti Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.

Dengan menuanya para pemain bertahan, kemunculan Alessandro Bastoni adalah harapan baru bagi Italia.

Belum Sempurna

Kemenangan 2-0 atas Irlandia Utara di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa menunjukan bahwa masih banyak PR untuk Italia.

Duet Bonucci dan Chiellini masih mengisi 2 bek tengah di mana Emerson Palmieri mengisi posisi bek kiri.

Meskipun menguasai babak pertama, nyatanya Irlandia Utara hanya kalah karena tidak beruntung di pertandingan tersebut.

Pada babak kedua, Irlandia Utara unggul secara jumlah tembakan (7 berbanding 4), tembakan tepat sasaran (3 berbanding 0) dan sama-sama memiliki 2 peluang besar serta 2 peluang besar yang meleset dengan Italia.

Mancini berusaha mengubah Italia menjadi tim dengan permainan atraktif sehingga membutuhkan pemain yang cocok untuk bermain seperti itu, namun Chiellini dan Bonucci bukanlah pemain yang cocok.

Mereka berdua sudah tidak muda lagi sehingga tingkat kecepatan serta kegesitan mereka sudah sangat jauh menurun.

Akan ada waktunya di mana Bastoni mulai menjadi pemain yang rutin mengisi jantung pertahanan Italia di mana Francesco Acerbi, bek tengah Lazio mulai menunjukan konsistensi permainan dalam beberapa musim terakhir.

Posisi bek kiri Italia sebetulnya bisa diisi oleh Federico Dimarco dari Hellas Verona yang bermain luar biasa musim ini bersama dengan Tommaso Augello dari Sampdoria dan Simone Bastoni dari Spezia.

Entah bagaimana ceritanya, justru Emerson, Leonardo Spinazzola dan Cristiano Biraghi yang dipilih.

Sepertinya, Mancini ingin menggabungkan bakat muda dengan pengalaman dari para pemain senior.

Empat tahun setelah kehancuran, Italia perlahan mulai menunjukan kebangkitan yang menjanjikan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *