
Kerja Keras Wataru Endo yang Tidak Kenal Gengsi
Nama Wataru Endo tidak asing dalam dunia sepak bola Jerman, khususnya Bundesliga.
Namun, dia bukanlah seorang yang terkenal di belahan Eropa.
Begitu pula dengan jalan karir yang ia pilih.
Endo memulai petualangan mengolah si kulit bundar pada tahun 2010 di klub Shonan Bellmare.
Klub tersebut berlaga di J1 League, divisi tertinggi Jepang.
Namun, Shonan Bellmare terhitung hanya klub yoyo: sering naik (promosi) ke J1 dan turun (degradasi) ke J2.
Lalu, 167 penampilan, 23 gol, 7 assist dan 1 gelar J2 kemudian, Endo pindah ke klub raksasa Jepang: Urawa Red Diamonds pada 2016.
Saat berseragam Red Devils inilah, Endo merasakan trofi AFC Champions League, kompetisi tertinggi antar klub Asia di musim 2017.
Setahun sebelumnya, Endo juga membantu timnya merengkuh gelar Piala Liga Jepang.
Selama 2 tahun berkarir di klub Jepang tersebut, Endo bermain sebanyak 108 kali dengan torehan 6 gol dan 7 assist.
Dengan pencapaian seperti itu, mungkin seharusnya Endo mampu untuk bersaing masuk ke klub di 5 liga terbesar di Eropa (Inggris, Jerman, Italia, Perancis atau Spanyol) walaupun bukan klub besar.
Namun, Endo memulai petualangan di Eropa dengan sederhana: Sint-Truidense VV di Jupiler League, Belgia pada 2018.
Artinya, meskipun sudah berstatus juara Asia, Endo tidak malu untuk bermain dengan klub manapun.
Selama di klub Belgia tersebut, Endo bermain sebanyak 31 kali dengan 2 gol dan 2 assist dalam kurun waktu 1 musim penuh dan awal musim depannya.
Melihat potensi dan kerja kerasnya, VfB Stuttgart yang pada 2019 berada di divisi 2 Jerman, 2.Bundesliga sepakat untuk meminjamnya selama semusim.
Berkat kerja kerasnya, Stuttgart langsung promosi ke Bundesliga dengan status runner-up musim 2019-2020.
Kemudian, kembali lagi berkat kerja kerasnya, Endo berhasil membawa Stuttgart selaku tim promosi, finish di peringkat 9 dari 18 tim di Bundesliga.
Melindungi Gigi dan Lini Pertahanan
Dengan segala pencapaiannya, Wataru Endo memang pantas berada di level yang ia jalani kini.
Memiliki tinggi 178 cm, posisi bermain utama Endo adalah gelandang bertahan.
Selain di sana, Endo juga bisa bermain sebagai bek kanan atau bek tengah.
Meskipun terhitung kecil dengan fisik seperti itu, Endo berhasil menjadi yang terbaik dalam duel di Bundesliga musim 2020-2021 alias musim lalu.
Menurut catatan situs resmi Bundesliga, Endo berhasil memenangkan 476 duel di udara dan darat, terbanyak di antara pemain lain.
Musim ini saja, bersama dengan Mohamed Simakan, mereka berdua memimpin statistik memenangkan duel dengan 78 kali sukses.
Dari data di atas, jangan ragukan kemampuan bertahan Endo melalui tekel dan intersepsinya.
Kemudian, secara operan pun, Endo tidak kalah bagusnya.
Musim lalu, Endo melepaskan 1519 operan akurat dengan rata-rata 46 sukses per laga (akurasi 84%).
Selain mahir melindungi lini pertahanan, ternyata Endo memiliki kisah unik melindungi gigi.

Wataru Endo dan Pelindung Gigi (Kredit: The Japan Times)
Menurut wawancaranya dengan media Jerman, Bild, Endo menggunakan pelindung gigi atau mouthguard selama bermain di Jerman.
Alasannya, saat baru datang ke Eropa, Endo baru melepas kawat gigi alias behel.
Endo diminta oleh dokter giginya untuk menggunakan mouthguard untuk melindungi giginya yang baru rapih.
Ternyata, sampai hari ini, Endo masih terus menggunakan pelindung tersebut karena merasa penampilannya meningkat dan konsisten.
Orang Jepang yang Memimpin Jerman
Musim ini, Wataru Endo resmi naik jabatan menjadi kapten Stuttgart setelah kontrak Gonzalo Castro habis.
Pelatih Stuttgart, Pellegrino Matarazzo pun memberikan alasannya mengapa menunjuk sang pemain Jepang untuk memimpin klub Jerman ini.
Penting bagi aku bahwa kapten tim ini harus bisa membaur dengan semua, menjunjung nilai-nilai yang kami percaya serta menjadi contoh untuk ditiru.
Aku memilih Wataru Endo karena selain hal di atas, ia juga seorang yang memberikan ruang bagi pemain lain untuk mengambil tanggung jawab.
Tidak hanya dari sang pelatih asal Amerika Serikat, melainkan Sven Mislintat pun ikut memberikan komentar.
Mislintat adalah mantan direktur olahraga Borussia Dortmund yang berhasil menyarankan dan membawa Pierre-Emerick Aubameyang, Ousmane Dembele dan Shinji Kagawa ke klub.
Kemudian, Mislintat juga pernah menjabat jabatan yang sama di Arsenal dan membawa Lucas Torreira, Matteo Guendouzi, Bernd Leno serta Aubameyang.
Mislintat pun tidak ketinggalan memberikan pandangannya mengenai Endo.
Sebagai seorang pemain dan pribadi, Endo sangatlah berharga.
Dia bagaikan sebuah jangkar bagi tim kami, dia adalah titik fokus dalam sistem bermain kami.
Di mana pun dia bermain, baik sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan, sebaiknya dia ada di sana dan bermain bagus.
Mengingat statusnya sebagai juara Champions League di Asia, faktanya Endo juga ingin mencicipi kompetisi yang sama di Eropa.
Idealnya, aku ingin membawa VfB ke puncak di mana para juara Jerman berada.
Aku menargetkan Champions League bersama VfB.
Kemudian, targetku adalah untuk berkembang secara kepribadian, dan aku lebih ingin berada di dan bersama Stuttgart.
Aku bermimpi untuk menjadi bagian dalam Piala Dunia dan bermain di Champions League.
Jepang adalah salah satu negara dengan etos kerja terbaik di Asia, bahkan dunia.
Semua kultur budaya, teknologi, serta pribadi yang terkait dengan Negari Matahari Terbit, mayoritas memiliki kualitas yang brilian.
Wataru Endo adalah perwujudan nyata dari etos kerja tersebut.
Dengan kerja keras dan kepribadian yang ada, sepertinya tidak lama lagi kita bisa melihat Wataru Endo menyanyikan lagu “Die Meister, Die Besten, Les grandes équipes, The champions”.
