Tidak Dianggap di Inggris
Saat ini, Serge Gnabry adalah 2 kali juara Bundesliga dan juara bertahan UEFA Champions League.
Sebelumnya, pemain berusia 25 tahun ini sempat gagal ketika dipinjamkan ke West Bromwich Albion.
Kini, pemain bertinggi 176 cm tersebut berambisi untuk mendapatkan Ballon d’Or suatu hari nanti.
“Serge datang ke sini untuk bermain banyak pertandingan namun tidak cocok untuk aku, saat ini, untuk bermain di level tersebut.”
Itulah kata-kata yang terlontar dari mulut sang pelatih asal Wales, Tony Pulish di bulan Oktober tahun 2015 tentang Gnabry yang saat itu berusia 20 tahun dan dipinjamkan dari Arsenal.
Selama 6 bulan bermain di Midlands, Gnabry hanya bermain total 12 menit di ajang Premier League.
Sisanya, ia bermain 123 menit di ajang EFL Cup (Carabao Cup) dan 3 pertandingan (219 menit) di ajang Premier League 2.
Sesudah kembali dari West Brom, Gnabry akhirnya pulang kampung ke Jerman dan bermain untuk Werder Bremen.
Untuk beberapa pemain muda, masa-masa sulit seperti itu bisa saja menjadi awal dari kehancuran karir di level tertinggi sepak bola.
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Gnabry yang melihat banyak pembelajaran dari mimpi buruk itu.
“Pada akhirnya, jika aku tidak pergi ke West Brom, jika itu tidak terjadi seperti itu, aku tidak mungkin berada di sini di Bayern Munich untuk saat ini, aku tidak mungkin menjadi juara Champions League, aku tidak mungkin memenangkan 5 trofi dalam 1 musim dan banyak bermain, aku rasa, di tim terbaik di dunia,” kata Gnabry kepada The Mail.
“Itu [masa peminjaman] memang tidak berjalan lancar di West Brom, tapi aku terus bekerja dan hal tersebut selalu aku adopsi: terus bekerja.
Gnabry menjelaskan periode West Brom tersebut membuat dirinya menjadi pemain yang lebih kuat dan hal tersebut adalah kerugian bagi sepak bola Inggris dan tentunya keuntungan bagi sepak bola Jerman.
Pemain yang berposisi di sayap itu kemudian tidak bermain lagi usai kalah 3-2 dari Chelsea di 12 menit penampilannya pada Agustus 2015.
Pulang Kampung ke Jerman
Kemudian, Gnabry pindah ke Werder Bremen dan Hoffenheim sebelum akhirnya bergabung dengan Bayern Munich di tahun 2018.
Selama 3 tahun di tanah Bavaria, Gnabry sudah bermain sebanyak 108 kali di semua kompetisi dengan torehan 40 gol dan 26 assist.
Selain itu, dirinya sudah berhasil mencetak 14 gol dan membuat 4 assist di 17 penampilan bersama tim nasional senior Jerman.
Kemudian, Gnabry turut membantu Bayern Munich menjuarai Bundesliga secara 2 kali berturut-turut begitu pula dengan DFB Pokal dan juara Champions League.
Ambisi Selanjutnya
Berkat itu, Gnabry terus berambisi untuk mengincar gelar kolektif dan individual.
“Aku pikir, untuk diriku, ambisi untuk menjadi lebih baik dan lebih baik, untuk masuk ke FIFA World XI dan pada akhirnya, kamu tidak akan pernah tahu.”
“Aku pikir semua pemain sepak bola akan mengincar Ballon d’Or,” kata Gnabry.
Tim besutan Hansi Flick ini akan berhadapan dengan Lazio dalam babak 16 besar UEFA Champions League.
“Kami punya sebuah tim yang saat ini diisi oleh banyak talenta, banyak karakter dan banyak keinginan.”
“Tujuan kami adalah menjuarai Champions League sebanyak yang kami bisa, ketika kami sedang berada di puncak kami.”
“Kepercayaan diri yang kami punya dengan menjuarai Champions League tahun lalu tentunya memberikan kami dorongan lain dan dengan cara kami bermain, dengan cara kami tidak menyerah.”
“Kami lapar tapi kami tahu ini sulit.”
Gnabry melewatkan pertandingan ketika Bayern kalah 3-2 dari Borussia Monchengladbach karena cedera lutut.
Namun, Gnabry kemungkinan akan bermain melawan Holstein Kiel dalam ajang DFB Pokal pada Kamis (14/01) dini hari waktu Indonesia.
Selanjutnya, Freiburg akan datang ke Allianz Arena dalam lanjutan Bundesliga pekan ke-16.
Pada 23 Februari nanti, Bayern akan terbang ke Roma untuk bertemu dengan Lazio dalam lanjutan UEFA Champions League.
Pingback: 15 Transfer Pemain Bulan Januari Terbaik Sepanjang Masa
Pingback: 8 Alasan Atletico Madrid akan Juara La Liga Spanyol
Pingback: Rivalitas Liverpool dan Manchester United di Lini Kehidupan