
Terlalu Hebat untuk Pemain Seusianya
Sebutan Lionel Messi-nya Afrika pantas disematkan kepada penyerang muda keturunan Kamerun – Jerman, Youssoufa Moukoko.
Bagaimana tidak, pemain bertinggi 179 cm ini sudah mencetak 141 gol dan 27 assist di semua kompetisi usia muda bersama Borussia Dortmund di tim U-17 dan U-19.
Moukoko lahir pada 20 November 2004 di Yaoundé, Kamerun.
Pada tahun 2014 sampai 2016, Moukoko bermain untuk tim U-13 dan mencetak 23 gol dari 13 pertandingan.
Sejak itu, Moukoko ditransfer ke tim muda Borussia Dortmund.
Karena terlalu hebat di usianya, Moukoko malah bermain di Bundesliga U-17 saat dirinya masih berusia 13 tahun.
Setahun kemudian (14), Moukoko naik level dan bermain di level Bundesliga U-19.
Dalam pertandingan pertamanya untuk Dortmund U-19, Moukoko mencetak 6 gol dalam kemenangan 9-2 melawan Wuppertaler SV.
Moukoko bermain di ajang UEFA Youth League (Liga Champions-nya usia muda) saat masih berumur 14 tahun, rekor untuk ajang tersebut.
Inter Milan jadi korban pertama Moukoko di ajang ini di mana dirinya mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan 1-0 pada 23 Oktober 2019.
Berkat gol itu, Moukoko menjadi pemain paling muda yang berhasil mencetak gol di UEFA Youth League.
Latar Belakang Youssoufa Moukoko
Sepuluh tahun pertama hidupnya, Moukoko tumbuh kembang bersama kakek dan neneknya di ibu kota Kamerun, Yaoundé.
Moukoko tinggal di lingkungan muslim.
Ayah dari Moukoko, Joseph Moukoko yang memiliki paspor Jerman sejak tahun 90-an akhirnya memboyong sang anak ke Jerman pada musim panas 2014.
Youssoufa Moukoko memiliki 4 saudara kandung.
Terlalu Hebat, Moukoko Sempat Dituduh Pemalsuan Umur
Kehidupan pribadinya bisa dibilang kurang mengenakan.
Pasalnya, tahun 2017 sempat heboh tuduhan pemalsuan usia dirinya.
Banyak pihak yang tidak terima betapa hebatnya Moukoko di usianya.
Padahal, mereka tinggal menerima kenyataan bahwa memang ada pemain yang sehebat itu di usia yang sangat muda.
Akhirnya, Federasi Sepak Bola Jerman berdiskusi dengan banyak pihak dan berkesimpulan memang Moukoko lahir pada 2006 dengan bukti sertifikat kelahiran dari Jerman dan Kamerun sekaligus.
Anak Muda dengan Kontrak Miliaran Rupiah
Youssoufa Moukoko menandatangani kontrak dengan Nike tahun 2019 dengan nilai mencapai 10 juta euro atau sekitar 172 miliar rupiah.
Media asal Jerman, Blid, melaporkan bahwa Moukoko menerima 1 juta euro atau sekitar 17,2 miliar rupiah di muka, dengan 9 juta euro adalah bonus-bonus tertentu.
Dengan angka yang begitu fenomenal di usia yang sangat muda, Moukoko memang bisa dibilang adalah pemain berusia 16 tahun terbaik di dunia saat ini.
Sudah Cetak Ratusan Gol di Usia 16 Tahun
Kemampuan Moukoko dalam mencetak gol sudah tidak diragukan lagi.
Dalam total 88 pertandingan untuk Borussia Dortmund U-17 & U-19, Moukoko sudah mencetak 141 gol dan membuat 27 assist.
Erling Haaland pun sampai terkagum-kagum dengannya.
“Moukoko lebih baik daripada saya di usia 15 tahun” banding dengan dirinya.
“Aku tidak pernah lihat pemain berusia 15 tahun sehebat dia di dalam hidupku.”
Selain itu, Mundo Deportivo melaporkan bahwa tim dari La Liga Spanyol, Barcelona menginginkan Moukoko untuk direkrut.
Dortmund punya misi berat untuk mempertahankan penyerang potensial ini.
Untuk tim nasional, Moukoko sudah bermain 4 kali untuk Jerman U-16 dan mencetak 3 gol, kemudian untuk tim U-20 sebanyak 2 kali dan belum mencetak gol.
Kiprah Youssoufa Moukoko di Tim Inti Borussia Dortmund
Pada 21 November 2020, Moukoko memulai debutnya untuk Dortmund ketika bertandang ke Hertha Berlin dan menandai dirinya sebagai paling muda yang pernah bermain di Bundesliga Jerman.
Dirinya tampil di 5 menit terakhir, menggantikan Haaland.
Dalam pertandingan tersebut, kecepatan, ketenangan serta keputusan yang dilakukan oleh Moukoko memang setara dengan pemain senior yang berpengalaman.
Seminggu kemudian, Moukoko kembali bermain untuk tim senior.
Menyambut Koln di Signal Iduna Park, Moukoko dimasukan guna mengejar ketertinggalan 0-2.
Moukoko sering dilanggar di pertandingan ini berkat kemampuannya.
Moukoko sempat punya 1 peluang yang tendangannya shot off target.
Kontribusi Moukoko terlihat saat gol Thorgan Hazard.
Dirinya sempat memantulkan bola ke Gio Reyna sebelum pemain tim nasional Amerika tersebut memberikan assist kepada Hazard.
Belum sampai di situ, Moukoko memberikan umpan silang pendek kepada kapten tim Marco Reus yang diteruskan kepada Haaland.
Sayangnya, pemain tim nasional Norwegia tersebut gagal menyontek bola ke gawang yang hanya berjarak 1 meter dari dirinya.
Pertandingan berakhir 1-2 untuk kemenangan Koln.
Mari Menjaga Moukoko
Masa depan Moukoko masih sangat panjang.
Bahkan, dirinya belum bisa memiliki KTP jika tinggal di Indonesia karena belum cukup umur.
Secara psikologis, tidak arif apabila kita berikan tekanan sebegitu tinggi.
Moukoko masih akan membuat kesalahan di masa yang akan datang.
Biarkanlah Moukoko berkembang sewajarnya, seperti anak kecil kebanyakan yang punya mimpi menjadi bintang lapangan hijau.
Mari menjaga Moukoko, agar tidak layu sebelum tumbuh sepenuhnya.

Pingback: Pro dan Kontra Black Lives Matter di Dunia Sepak Bola